Alami Intimidasi dari Aparat Kepolisian Saat Demo, Ambulans Rusak Ditembak Hingga Relawan Terluka

14 Oktober 2020, 10:41 WIB
Kolase video viral kaburnya ambulans berlogo Muhammadiyah yang dikejar aparat. /Tangkapan layar dan pernyataan resmi dari Muhammadiyah

PR BEKASI – Aksi demonstrasi menolak Undang-undang Omnibus Law yang terjadi Selasa, 13 Oktober 2020 kemarin terjadi di berbagai wilayah di Indonesia termasuk Jakarta yang masih memanas.

Namun, tidak sedikit kelompok masyarakat yang mendapatkan intimidasi dari aparat kepolisian yang bertugas untuk mencegah terjadinya kerusuhan lebih lanjut, termasuk dua peristiwa yang dialami oleh relawan kesehatan pada demonstrasi Selasa, 13 Oktober 2020. 

Baru-baru ini, beredar video di media sosial, saat dua mobil Ambulans yang berada di tengah-tengah aparat kepolisian, yang salah satu dari dua mobil tersebut tiba-tiba berjalan mundur dengan tergesa-gesa hingga keluar badan jalan. Setelah dikepung, ambulans tersebut berhasil kabur dari kerumunan kepolisian dan terus melaju pergi.

Ketika mobil ambulans pergi, bunyi tembakan terjadi dan mengarah ke mobil ambulans tersebut. Kabarnya video tersebut diambil di kawasan pertigaan Cikini-Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa, 13 Oktober 2020.

Baca Juga: Dikeroyok Hingga Ditendang ke Gorong-gorong, Maling di Masjid Buat Kesal Warga Tangsel

Sebelumnya, akun Twitter @mbahjogja membagikan video berdurasi 23 detik dengan keterangan, “Coba tebak, ambulans ini isinya apa kok kabur dari aparat? Hanya PENJAHAT yang kabur saat ketemu aparat!.” 

Ternyata sudah tertangkap langsung dan kita tunggu pernyataan resminya,” tambahnya di akun Twitter

Terakhir ia menambahkan bahwa mobil itu bukan mobil ambulans tetapi mobil pribadi yang dimodifikasi. Tidak sedikit yang menduga bahwa ambulans yang kabur tersebut telah membawa batu atau pasokan lainnya yang bertujuan untuk membuat situasi demonstrasi menjadi 'chaos'.

Baca Juga: Bank Syariah Mandiri Siap Gabung dengan 2 Bank Syariah Lainnya untuk Indonesia

Dalam unggahan di akun Twitter Paramedis Jalanan @Paramedis_, ambulans tersebut disebut bagian dari Team Rescue Ambulance Indonesia (TRAI) wilayah Jakarta yang tengah berjaga di sekitar lokasi.

Menurut keterangan saksi mata hanya ditemukan air mineral dan perlengkapan medis dengan beberapa personel ambulans di dalamnya. Namun karena kejadian tersebut, alhasil situasi di dalam ambulans tersebut terlihat berantakan dan kaca belakang pun terpantau pecah.

Tidak hanya itu, pihak MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) juga menyampaikan kabar bahwa terdapat relawan kesehatannya yang bertugas di sekitar Menteng mendapatkan intimadasi dari aparat kepolisian.

MDMC mengeluarkan pernyataan resmi menjelaskan kondisi intimidasi di lapangan yang diterima relawannya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan akun Twitter @Muhammadiyah yang dibagikan ulang oleh @paramedis_ pada 13 Oktober 2020. 

Baca Juga: Imbas La Nina, Menhub Siapkan Antisipasi Khusus di Sektor Perhubungan Udara dan Laut

Dalam pernyataan pers tertulis, MDMC menceritakan kronologi kejadian berkaitan dengan peristiwa kekerasan yang dialami relawannya.

MMDC menceritakan bahwa selepas Maghrib, para relawan ditugaskan di depan Apartemen Fresher Menteng yang bersebelahan dengan Kantor PP Muhammadiyah di Menteng Raya No. 62 untuk memantau situasi dan bersiap diri bila ada jatuh korban yang harus dievakuasi dan dibantu Tim Kesehatan Muhammadiyah.

Namun selang beberapa saat, datanglah rombongan Resmob Polda Metro Jaya dari arah Hotel Trans (Cikini) langsung menyerang relawan dan beberapa warga yang ads di halaman Apartemen Fresher Menteng.

Dalam kejadian tersebut, 4 orang relawan MMDC asal Bekasi yang bertugas dengan seragam bertuliskan "Relawan Muhammadiyah" ditabrak dahulu dengan motor oleh polisi, kemudian keempatnya dipukuli. Tidak sampai di situ, relawan diseret ke mobil sambil dipukul dengan tongkat dan ditendang.

Baca Juga: Jokowi Ingin Reformasi Birokrasi, Menteri PANRAB: Ada 3 Elemen Strategis yang Harus Dipenuhi

Relawan yang diseret ke arah mobil polisi berhasil diminta rekan-rekannya unuk tidak dibawa dan kemudian dirawat oleh tim Kesehatan Muhammadiyah.

Saat ini, empat orang relawan yang berasal dari MMDC Bekasi tersebut dilarikan ke RS Umum Cempaka Putih untuk ditangani lebih lanjut.

Berdasarkan kronologi kejadian tersebut, MDMC PP Muhammadiyah pun menyatakan sikapnya:

1. Menyesalkan terjadinya insiden dan meminta penjelasan Polda Metro Jaya atas terjadinya insiden tersebut. 

2. Meminta kepada aparat kepolisian untuk tetap profesional dan melindungi relawan kemanusiaan yang bertugas di lapangan.

3. Meminta segenap relawan Muhammadiyah yang bertugas untuk tidak terprovokasi dan mempercayakan  penanganan pada pimpinan.

4. Meminta semua pihak untuk tidak memperkeruh keadaan, menghindari terjadinya kekerasan, dan menghindari pengabaian protokol kesehatan yang berlaku pada pandemi Covid-19. 

Baca Juga: Para Petinggi KAMI Ditangkap, Fadli Zon: Cara Lama Dipakai di Era Demokrasi, Malu Kita Sama Dunia 

 

 

Disclaimer:

Pada artikel sebelumnya, tercantum bahwa dua peristiwa di atas saling berkaitan. Namun setelah dikonfirmasi kepada pemilik akun Twitter @Paramedis_ pada Rabu, 14 Oktober 2020 melalui direct message menyatakan bahwa kedua peristiwa kekerasan tidak saling berkaitan hanya berupa kumpulan arsip kekerasan yang dilakukan aparat terhadap relawan kesehatan di aksi 13 Oktober 2020.

Pembahasan tersebut juga sudah diklarifikasi melalui utas yang dibagikan @Paramedis_ pada Selasa, 13 Oktober 2020.

Artikel ini telah mengalami perubahan judul setelah dilakukan proses konfirmasi kepada pemilik akun Twitter @Paramedis_ dengan judul awal "Viral Video Ambulans 'Kabur' dari Kepungan Aparat, Muhammadiyah Buka Fakta Perlakuan Polisi".***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler