Rekam Detik-detik Aksinya Bunuh Diri, Polisi Sebut Pelajar SMA Ini Depresi Kesulitan Belajar Daring

19 Oktober 2020, 12:57 WIB
Ilustrasi: Seorang pelajara SMA di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan meregang nyawa dengan menimun racun rumput. /Galamedia/

PR BEKASI - Seorang pelajar berusia 16 tahun di SMA di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan merekam aksi bunuh dirinya sendiri.

Rekaman itu menunjukan pelajar berinisial MI, menenggak racun. Atas aksinya nekadnya itu, ia harus kehilangan nyawanya.

Korban diduga nekat bunuh diri lantaran depresi karena tumpukan tugas yang diberikan secara daring dari sekolah tempat ia menimba ilmu.

Baca Juga: Dijodohkan dengan Lutfi Agizal karena Sama-sama Halu, Barbie Kumalasari: Semoga Doa Netizen Terkabul

Jasad MI lalu ditemukan pada Sabtu, 17 Oktober 2020, sekitar pukul 08.30 WITA.

"Korban ditemukan pertama kali oleh adiknya," ujar Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Jufri Natsir, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ News, Senin, 19 Oktober 2020.

Polisi yang datang ke lokasi langsung mengamankan barang bukti berupa cangkir teh berisi cairan biru serta kemasan racun rumput.

Baca Juga: Samakan NU Seperti Bus Ugal-ugalan, Gus Nur: Setelah Rezim Ini Lahir, Tiba-tiba 180 Derajat Berubah

Selain itu, menurut keterangan polisi, ponsel yang dipakai untuk merekam aksi bunuh diri itu ditemukan tak jauh dari jasad korban.

Dari hasil penyelidikan, polisi menduga korban MI nekat mengakhiri hidupnya lantaran depresi dengan beban tugas daring dari sekolahnya. Pasalnya, jaringan internet di kampungnya masih sulit diakses.

"Penyebab korban bunuh diri akibat depresi dengan banyaknya tugas-tugas daring dari sekolahnya, yang mana korban sering mengeluh kepada rekan-rekan sekolahnya atas sulitnya akses internet di kediamannya yang menyebabkan tugasnya menumpuk," tuturnya.

Baca Juga: BNPB Minta Tiga Daerah Ini Siaga, Potensi Banjir Bandang dan Tanah Longsor Hantui Masyarakat

Untuk diketahui, selama pandemi Covid-19, proses belajar dilakukan secara daring. Hal ini dilakukan untuk menekan penyebaran virus corona dan menghindari klaster sekolah.

Hingga saat ini, belum ada keputusan resmi terkait seluruh sekolah bisa melangsungkan pembelajaran tatap muka di kelas.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler