Soal Kunjungan Prabowo Subianto ke AS, Fadli Zon: Memiliki Arti Penting Bagi Pertahanan Indonesia

20 Oktober 2020, 07:51 WIB
Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto.* /Antara./

 

PR BEKASI - Kunjungan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto ke Amerika Serikat, guna memenuhi undangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark T Esper mendapat perhatian dari Politikus Partai Gerindra Fadli Zon.

Dalam sebuah utas di Twitter pribadinya @fadli zon, Fadli Zon menilai, Prabowo Subianto mempunyai kapasitas untuk memainkan kartu diplomasi pertahanan dengan AS.

Kunjungan tersebut juga memiliki sejumlah arti penting bagi diplomasi pertahanan Indonesia.

Baca Juga: DPR Nilai Setahun Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Berhasil Tanggulangi Masalah Kesehatan dan Ekonomi

"Kunjungan Menteri Pertahanan RI @prabowo
ke Washington DC, Amerika Serikat, memiliki sejumlah arti penting, baik bagi diplomasi pertahanan Indonesia, maupun bagi Pak Prabowo sendiri," kata Fadli Zon yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR di Twitter, Senin, 19 Oktober 2020.

Menurut Fadli Zon, dari sisi diplomasi pertahanan, ada sejumlah arti strategis dan taktis dari kunjungan tersebut.

Pertama, kunjungan tersebut akan meningkatkan kerjasama pertahanan Indonesia-AS ke level yang lebih tinggi.

Baca Juga: Indonesia Impor Vaksin Covid-19 dari 3 Produsen Tiongkok, MUI Belum Bisa Pastikan Kehalalannya

Seperti yang diketahui, hubungan kemitraan strategis antara kedua negara sebenarnya sudah terbentuk.

Namun menurut Fadli Zon, kemitraan strategis bukanlah sesuatu yang ‘taken for granted’.

Oleh karena itu menurutnya, relasi perlu dirawat melalui jalinan komunikasi politik intensif.

Baca Juga: Kritik Usulan MUI Soal Masa Jabatan Presiden, PA 212: Politik Praktis Demi Dukung Ma'ruf Lebih Lama

"Sebagai tokoh militer terdidik dan memiliki wawasan serta jaringan internasional luas, relasi antara @prabowo dengan AS, saya kira akan memberi banyak manfaat bagi kepentingan pertahanan Indonesia," kata Fadli Zon dalam unggahan di Twitter miliknya, @fadlizon

Lalu kedua, dari sisi taktis, kunjungan Prabowo Subianto ke AS pasti menjadi bagian dari upaya penguatan alutsista (alat utama sistem pertahanan) di Indonesia.

Dan ketiga, harus diakui bahwa pandemi Covid-19 punya dampak serius terhadap dinamika geopolitik.

Baca Juga: Tanggapi Usulan Fatwa Masa Jabatan Presiden Selama 7-8 Tahun, Irma Suryani: Saya Kira Sah-sah Saja

Menut Fadi Zon, hal itu menyebabkan tren kerjasama antar negara menurun, lembaga-lembaga internasional kian diabaikan fungsinya, dan pada sisi sebaliknya ketegangan justru semakin meningkat.

"Itulah sebabnya kunjungan kerja Pak @prabowo
sangat penting untuk menjaga posisi Indonesia sebagai aktor strategis di kawasan. Kartu ini saya kira harus dipergunakan untuk kepentingan nasional. Prabowo punya kapasitas memainkan isu-isu semacam ini," katanya.

Sebagai seorang tokoh yang dinilai kontroversial oleh beberapa negara, Fadli Zon menilai, kunjungan Prabowo Subianto ke AS juga mempunyai banyak arti penting.

Baca Juga: MUI Usulkan Fatwa tentang Masa Jabatan Presiden Jadi 7-8 Tahun, Peneliti: Tidak Ada Urgensinya

"Dengan kunjungannya ke Washington DC, saya kira orang akan bisa menilai secara lebih dekat bahwa @prabowo tidaklah seperti yang mereka anggap sebelum ini," kata Fadli Zon.

Menurut Fadli Zon, Prabowo Subianto adalah salah satu tokoh militer yang punya komitmen kuat pada demokrasi.

"Berlaga di panggung politik bukan dengan modal senjata, melainkan dengan kendaraan partai politik, dan mengikuti proses pemilu. Dengan memenuhi undangan AS ini, dia (Prabowo) jadi punya kesempatan menunjukkan hal-hal itu secara langsung," katanya.

Baca Juga: Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, Sahroni Apresiasi Pemerintah dalam Menuntaskan Hukum dan HAM

Namun, keuntungan terbesar dari kunjungan ke AS tetaplah untuk keperluan diplomasi pertahanan Indonesia.

"Sebagai pemimpin dari sebuah kementerian vital dengan alokasi anggaran besar, Pak @prabowo pasti ingin memastikan politik anggaran kita punya prinsip, tepat guna, efisien, dan ekonomis," kata Fadli Zon.

Apalagi menurutnya, di dalam pengadaan alutsista, pertimbangannya tidak semata-mata cepat dan efisien, tapi harus ada juga pertimbangan geopolitik dan geostrateginya.

Baca Juga: Lima Orang Bernama 'Tuhan' Masuk dalam DPT Pilkada Jember 2020

"Itu sebabnya, Indonesia perlu menjaga level kedekatan yang sama dengan semua negara-negara besar. Dan @prabowo punya kapasitas personal untuk memainkan kartu-kartu diplomasi kita di level itu," kata Fadli Zon.***

Editor: Puji Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler