PR BEKASI - Kunjungan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto ke Amerika Serikat mendapat sorotan dari aktivis seperti Amnesty International Indonesia.
Kunjungan Prabowo mendapat kecaman terkait dengan dicabutnya larangan serta pemberian visa untuk Prabowo agar dapat berkunjung ke AS.
Ini menjadi kunjungan pertamanya setelah dirinya dilarang karena adanya tuduhan yang disematkan kepada Prabowo atas pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) saat dirinya menjabat sebagai petinggi Kopassus di masa lalu.
Baca Juga: Semakin Bertambah, Kasus Covid-19 di Indonesia Hampir Tembus 350.000
Terhadap penolakan tersebut, Anggota Komisi I DPR RI Syaifullah Tamliha menyayangkan penolakan sejumlah pihak terhadap kunjungan Prabowo yang diketahui bertujuan untuk membahas kerjasama bilateral terkait kerjasama pertahanan.
"Rencana kunjungan Menhan Prabowo ke Amerika Serikat merupakan kunjungan resmi kenegaraan atas undangan Menteri Pertahanan AS. Kehadiran Menhan RI ke AS sangat dibutuhkan oleh kedua negara, terutama untuk kerja sama di bidang alutsista," kata Syaifullah.
AS sendiri merupakan salah satu produsen alutsista yang membutuhkan Indonesia dalam hal Alutsista.
Baca Juga: BPOM Beri Kabar Baik, Uji Coba Vaksin Covid-19 Tidak Ada Efek Samping yang Serius
Disamping itu Indonesia juga memiliki daya tawar tinggi dalam konflik di Laut Tiongkok Selatan.
Editor: Puji Fauziah
Sumber: ANTARA