Reisa Minta Masyarakat Tak Meragukan Lagi Manfaat dari Vaksin  yang Akan Diberikan Pemerintah

20 Oktober 2020, 09:18 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Brotoasmoro. /BNPB

PR BEKASI – Presiden Joko Widodo meminta agar rencana pemerintah untuk melakukan pemberian vaksin COVID-19 kepada masyarakat dipersiapkan dengan baik dan rinci.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Sekretariat Kabinet, Setkab.go.id pada Selasa, 20 Oktober 2020, persiapan yang dilakukan mulai dari pengadaan vaksin COVID-19, distribusi, hingga implementasi vaksinasi.

Hal tersebut Presiden Jokowi sampaikan saat memimpin Rapat Terbatas (Ratas) di Instana Merdeka, Jakarta pada Senin, 19 Oktober 2020.

Baca Juga: Demo Tolak UU Ciptaker Kembali Digelar Hari Ini, Mahfud MD: Hati-hati Jangan Sampai Ada Penyusup

“Saya harapkan betul-betul disiapkan mengenai vaksin, mengenai komunikasi publiknya terutama, yang berkaitan dengan halal dan haram, yang berkaitan dengan harga, yang berkaitan dengan kualitas, nanti yang berkaitan dengan distribusinya seperti apa,” kata Joko Widodo.

Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro meminta masyarakat tidak lagi meragukan manfaat dari vaksin  yang nantinya akan diberikan oleh pemerintah.

“Vaksin yang akan diberikan itu, sudah melalu tahapan uji klinis yang ketat disertai pengawasan dari lembaga otoritas milik pemerintah, maupun lembaga internasional yang mengurusi kesehatan,” katanya, dalam rilis yang disampaikan oleh Tim Komunikasi Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Baca Juga: Mahfud MD Soal Demo BEM SI Hari Ini: Tak Harus Minta Izin, Menyampaikan Aspirasi Dijamin Konstitusi

Reisa juga mengungkapkan, vaksin adalah bentuk upaya pembuatan kekebalan tubuh untuk melawan penyakit.

Selain itu, menurutnya sebagai upaya pencegahan agar masyarakat tidak perlu terppar dahulu untu menumbuhkan kekebalan tubuh atau imunitas.

“Vaksinasi merupakan upaya pemberian kekebalan tubuh untuk melawan virus yang sudah dikenali. Yang manjur untuk mengendalikan wabah, bahkan memberantas dan menghilangkan wabah dan penyakit di dunia, seperti cacar dan polio,” katanya.

Baca Juga: AS Kecam Rezim Korea Utara yang Perlakukan Tahanannya Lebih Rendah dari Binatang

Vaksin juga diungkapkan Reisa sebagai pelengkap dan datang secara bertahap, serta digunakan sesuai skala prioritas.

“Namun kita tidak boleh lengah dan menurunkan disiplin 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan),” kata Reisa.

Selain vaksin Merah Putih ang dikembangkan di Indonesia,vaksin yang akan digunakan juga diperoleh melalui kerja sama dengan negara-negar yang sedang mengembangkan vaksin, serta melalui mekanisme kerja sama multilateral

Baca Juga: Kritik Pernyataan Marissa Haque, Dewi Tanjung: Apa Hubungannya Omnibus Law dengan Surga?

Pengembangan dan pengadaan vaksin ini dilakukan pemerintah, menurut Reisa, sesuai dengan pedoman dan saran World Health Organization (WHO), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), para ahli serta para ulama dan umara.

“Artinya, manfaat vaksin sudah dikaji secara mendalam dan tidak perlu diragukan lagi,” kata Reisa, menambahkna.

Sementara, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, kata Reisa, telah meyatakan bahwa para ulama terlibat aktif dalam persiapan vaksin ini.

Baca Juga: Diplomat Tiongkok dan Taiwan Adu Jotos di Fiji, Satu Orang Dikabarkan Cedera

“Menurut Wakil Presiden, demi kemaslahatan umat manusia, vaksin teraman dan terbaik akan direkomendasikan ulama dan umara untuk melindungi masyarakat,” katanya.

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa BPOM telah mempersiapkan persetujuan penggunaan dalam keadaan darurat atau emergency use of authorization.

BPOM juga memantau langsung lokasi uji klinis tahap III vaksin COVID-19 Bio Farma bekerja sama dengan Sinovac yang ditempatkan di Universitas Padjajaran di Kota Bandung.

Baca Juga: Bertambah Satu, Nama Presiden Joko Widodo diabadikan Jadi Nama Jalan di UAE

Serta, melakukan pemantauan langsung fasilitas-fasilitas pengembangan vaksin yang dimiliki negara lain.

BUMN PT Bio Farma juga terpilih sebagai salah satu produsen vaksin untuk Coalition for Epidemic Preparedness Innovation (CEPI), artina siap memproduksi obat COVID-19 yang teruji di tingkat dunia.

“Vaksin produksi Bio Farma selama ini sudh digunakan di lebih dari 150 negar, terutama negara-negara muslim. Bio Farma adalah center of excellen untuk vaksin dan bioteknologi di negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI),” kata Reisa.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: setkab

Tags

Terkini

Terpopuler