Masyarakat Indonesia Wajib Waspadai La Nina, Megawati: PDIP Siap Bantu BMKG Informasikan Bencana

1 November 2020, 17:48 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. /Pikiran Rakyat

PR BEKASI - Indonesia telah memasuki musim penghujan, bahkan di beberapa wilayah diketahui mengalami banjir dan tanah longsor.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) secara rutin sebagai lembaga yang selalu menyajikan informasi terkait cuaca dan juga potensi bencana.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Minggu, 1 November 2020, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan bahwa PDI Perjuangan siap membantu BMKG dalam menyebarkan informasi soal potensi bencana di Tanah Air.

Baca Juga: 18 Tersangka Telah Diamankan, KPK Selidiki Pengembangan Kasus Suap 'Ketok Palu' RAPBD Jambi 

Megawati Soekarnoputri mengungkapkan, oleh karena itu di DKI Jakarta, BMKG bisa memberikan data wilayah rawan bencana.

Hal tersebut, lanjutnya, bertujuan agar pihaknya bisa membantu pemerintah dalam menyosialisasikan informasi potensi bencana hingga memberikan bantuan penanganan pascabencana.

"Untuk praktisnya, dengan PDI Perjuangan, daerah-daerah yang bisa sampai pada tingkat RT di sebuah daerah, tolong diberi tahu, kami akan sebarkan dengan spesifikasinya, apa yang mungkin terjadi. Hal-hal kemungkinan akan terjadi sampai 2021, supaya kami menginstruksikan nantinya," kata Megawati dalam Rapat Koordinasi Bidang Nasional Kebudayaan dengan tema 'Gerakan Menanam Pohon Kepala Daerah PDI Perjuangan se-Indonesia' secara daring.

Acara itu dihadiri oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati yang menjadi pembicara mengenai potensi bencana alam di Indonesia, Sekjen Hasto Kristiyanto, Wasekjen Sadarestuwati dan Utut Adianto, serta Ketua DPP PDIP seperti Tri Rismaharini, Sri Rahayu, Djarot Saiful Hidayat, dan Ahmad Basarah.

Baca Juga: Kota Terbaik, Fadli Zon Malu Lihat Kelakuan Jubir Istana: Giliran Ada Penghargaan Ikut-ikutan Klaim! 

Selain itu, hadir juga para kepala daerah dan ratusan pengurus daerah PDI Perjuangan dari seluruh Indonesia.

Diketahui, partai berlambang banteng moncong putih itu juga siap membantu penanganan pascabencana.

Karena, diketahui bahwa PDIP memiliki Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) yang sudah terbukti berkali-kali berkolaborasi dengan unsur Pemerintahan dalam membantu rakyat.

"Kami sendiri masih perlu banyak pembelajaran soal tata ruang, kepala daerah yang sangat minim memperhatikan masalah ini," kata Megawati Soekarnoputri.

Sementara, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, ada sejumlah daerah yang berpotensi mengalami banjir dari November 2020 hingga Januari 2021 mendatang, akibat meningkatnya curah hujan yang dipicu puncak iklim global La Nina.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Megawati Dilarang Bicara Pancasila Karena Dia Adalah Anak Pungut dari Soekarno? 

Dwikorita juga menjelaskan bahwa musim hujan tahun 2020 hingga 2021 mendatang diwarnai oleh fenomena iklim global La Nina yang terjadi sejak awal Oktober 2020.

Menurutnya, musim penghujan diperkirakan juga berlangsung hingga April 2021 dengan intensitas La Nina Lemah hingga Moderat.

La Nina dapat meningkatkan akumulasi curah hujan bulanan dan musiman di Indonesia.

Berdasarkan catatan historis data hujan Indonesia, pengaruh La Nina tidak seragam tergantung pada bulan, daerah, dan intensitas La Nina.

Namun, sebagian wilayah di Indonesia tengah dan timur diprakirakan mendapatkan curah hujan di atas normal selama musim hujan 2020 hingga 2021 mendatang.

Baca Juga: Kondisi Prancis Mencekam, Pendeta dari Gereja Ortodoks Yunani Ditembak Orang Tidak Dikenal 

Dwikorita mengungkapkan, perlu diantisipasi dampak La Nina berupa bencana hidrometeorologi banjir, banjir bandang, longsor, dan angin kencang.

Selain itu, puting beliung yang berpotensi mengancam sektor pertanian, perhubungan (transportasi), infrastruktur, Kesehatan, dan keselamatan masyarakat.

"Sebagai langkah mitigasi perlu dilakukan optimalisasi tata kelola air secara terintegrasi dari hulu hingga hilir; danau embung sungai dan kanal untuk antisipasi debit air berlebih," kata Dwikorita.

Menanggapi pernyataan Dwikorita itu, Ketum PDIP mengaku langsung mengontak sekretaris kabinet untuk menitip pesan ke presiden agar masalah ini menjadi perhatian di dalam rapat kabinet.

Baca Juga: Ajak Pendengar Kembali ke Era 80 dan 90an, Adlani Rambe Rilis Album Nostalgia 

"Saya katakan sampaikan segera ke presiden, jangan hal ini seperti tidak diperhatikan. Tolong ada rapat kabinet. Karena seperti disampaikan Ibu Dwikorita, sekarang kita masih prihatin pandemi. Sehingga ketika tadi dikatakan harus mulai diperhatikan awareness, perhatian yang penuh," kata Megawati.

Kemudian, ia mengungkapkan bahwa sudah sejak lama meminta agar Indonesia setidaknya bisa meniru Jepang.

Diketahui, di Jepang sejak TK, seorang anak sudah diberi tahu kondisi alam negaranya yang rawan bencana.

Selain itu, setiap keluarga diajari langkah-langkah menyelamatkan dirinya jika terjadi bencana, termasuk sistem pengamanan jika bencana terjadi.

Baca Juga: Awali Bulan November dengan Mati Lampu, Gangguan 4 SUTET Termasuk di Bekasi Jadi Penyebabnya 

Ia menjelaskan, misal soal simbol sirine hingga wilayah evakuasi yang sudah dilengkapi fasilitas.

"Bayangkan, kapan kita mau menuju seperti itu," kata Megawati menambahkan.

Megawati juga mengingatkan, agar rakyat Indonesia seharusnya tak melupakan kearifan lokal menyangkut bencana.

Ia juga mencontohkan kejadian tsunami di Meulaboh Aceh, ketika hewan-hewan bergerak ke atas bukit sebelum tsunami datang.

"Maka insting manusia Indonesia juga harus diperkuat. Ayo mari bersama kita mencoba. Saya harap kita jangan sekedar bicara saja. Tapi kerjakan pengetahuan saja," katanya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler