Sering Terjadi Kerumunan di Jakarta, Baskara Minta Pemerintah Larang Habib Rizieq Kumpulkan Massa

17 November 2020, 14:20 WIB
Ribuan jemaah menyambut kedatangan Habib Rizieq Shihab di Jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 13 November 2020. /ANTARA

PR BEKASI - Ketua Presidium Barisan Masyarakat Anti Kekerasan (Baskara) Agnes Lourda Hutagalung ikut menyoroti terkait fenomena kerumunan massa yang akhir-akhir sering terjadi di wilayah DKI Jakarta, usai kepulangan Habib Rizieq Shihab dari Arab Saudi.

Menurutnya, peristiwa penyambutan kepulangan Habib Rizieq di Bandara Seokarno-Hatta pada Selasa, 14 November 2020, dan juga kegiatan di Megamendung, Bogor, pada Jumat, 15 November 2020, sangat membahayakan masyarakat dan tidak boleh terjadi lagi.

Tak hanya itu, dia juga menyesalkan acara pernikahan putri Habib Rizieq sekaligus peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 14 Novemeber 20200, yang juga turut dihadiri puluhan ribu orang.

Baca Juga: Penuhi Panggilan Polisi terkait Kasus Video Syur yang Diduga Mirip Dirinya, Gisel Enggan Berkomentar

Oleh karena itu, Loudra mengingatkan pemerintah harus tegas melarang siapa pun, termasuk Habib Rizieq untuk tidak melakukan kegiatan yang mengumpulkan massa seperti tabligh akbar keliling Indonesia di masa pandemi Covid-19.

Dia juga menyebut bahwa pemerintah berkewajiban melindungi rakyatnya dari paparan Covid-19.

"Seharusnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan aparat keamanan mencegah hal itu. Jangan sampai dilakukan oleh siapa pun, karena sangat berpotensi menimbulkan klaster baru Covid-19," kata Agnes Lourda Hutagalung, Selasa, 17 November 2020, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Baca Juga: Komentari Konflik Nikita Mirzani, Syekh Ali Jaber: Jangan Pandangi Buruk, Mungkin Dia Salat Tahajud

Sementara itu, pengacara senior Henry Yosodiningrat yang merupakan Penasihat Baskara memberikan apresiasi dan mendukung sepenuhnya ketegasan pemerintah yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD.

"Presiden Joko Widodo melalui Menko Polhukam telah dengan jelas menyampaikan pesan kepada rakyat Indonesia bahwa keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi yang harus diprioritaskan," kata Henry Yosodiningrat.

"Untuk itu Presiden telah memerintahkan jajaran-nya, khususnya yang terkait dengan penanganan pandemi Covid-19 ini untuk bersikap tegas kepada siapa pun yang melanggar protokol kesehatan. Baskara sangat mendukung sikap tegas pemerintah ini," ucapnya.

Baca Juga: Dorong Perekenomian Warga Bojongmangu, Pemkab Bekasi Gelar Pelatihan Membuat Sepeda Bambu

Henry juga menekankan, atas dasar perintah tegas Jokowi tersebut, maka aparat keamanan dalam hal ini Polri untuk tidak mengizinkan kegiatan kerumunan massa yang akan dilakukan Rizieq Syihab dan pendukungnya, baik Reuni 212 maupun tabligh akbar keliling Indonesia.

"Kalau tidak dilarang maka akan berpotensi menimbulkan klaster baru Covid-19, dan sampai kapan kita bisa keluar dari krisis Covid-19 kalau pengawasan protokol kesehatan tidak ketat?," ucap Henry.

Dia mengatakan, kelompok masyarakat sipil yang tergabung dalam Baskara akan mendukung sepenuhnya semua program pemerintah, khususnya terkait sosialisasi penerapan protokol kesehatan Covid-19.

Baca Juga: Minta Masyarakat Tidak Terprovokasi, Said Aqil: Pengganggu Keutuhan NKRI Adalah Musuh Bersama

"Kami siap menjaga dan mengawal Indonesia untuk segera keluar dari krisis multidimensi ini. Untuk itu kami segera mengadakan kunjungan ke beberapa pejabat negara untuk menyatakan kesiapan kami mendukung program pemerintah, khususnya terkait penanganan pandemi Covid-19 dan tugas lain kepada kami," tutur Henry.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler