Pangdam Jaya Siap 'Sweeping' Jika Perlu, Savic Ali Sindir FPI: Tampangnya Seperti 'Singa' yang Melas

22 November 2020, 06:43 WIB
Direktur media Nahdlatul Ulama, Savic Ali sebut kelompok yang mengumbar retorika kekerasan takluk oleh TNI. /Instagram @savicali

PR BEKASI - Semenjak kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab atau Habib Rizieq ke Tanah Air 10 November 2020 lalu, baliho-baliho besar yang menampilkan sosok Habib Rizieq kerap ditemukan di berbagai tempat

Baliho-baliho yang dipasang oleh anggota FPI dan simpatisan Habib Rizieq tersebut menampilkan sosok Habib Rizieq dan ucapan selamat datang.

Akan tetapi, beberapa pihak merasa terganggu dengan pemasangan baliho-baliho tersebut. Salah satunya adalah TNI.

Sebelumnya sempat beredar rekaman video yang menampilkan penurunan paksa baliho Habib Rizieq oleh oknum yang terlihat mengenakan seragam TNI viral di media sosial.

Baca Juga: Gawat Ibu-ibu! Bawang Putih Berpotensi Naik Tahun 2021, Peneliti: Diprediksi Ada Fluktuasi Harga 

Panglima Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Dudung Abdurachman membenarkan pencopotan baliho tersebut oleh pihak dan karena perintahnya.

Mayjen Dudung bahkan mengungkap, saat ini massa FPI dinilai telah seenaknya dalam pemasangan baliho-baliho di berbagai tempat. Oleh sebab itu, Dudung menilai FPI harus dibubarkan jika memang diperlukan.

"Kalau perlu, FPI bubarkan saja! Kok mereka yang atur. Suka atur-atur sendiri," kata Mayjen Dudung.

Pencopotan baliho oleh TNI tersebut mendapat sorotan dari Savic Ali, founder Islami.co dan Direktur situs Nahdlatul Ulama (NU). Ia menyebut bahwa FPI yang kerap mengumbar retorika kekerasan, dapat takluk oleh TNI.

Baca Juga: Nikita Mirzani Dilaporkan ke Polisi oleh Mantan Manajer Lucinta Luna, Pengacara Buka Suara 

"Kelompok yang hobi mengumbar retorika kekerasan takluknya ya oleh kelompok yang pegang senjata," tutur Savic Ali dalam akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Sabtu, 21 November 2020.

Savic Ali menyindir, banyak ormas seperti FPI yang merasa buas seperti singa. Ketika ormas tersebut mendapat tindakan dari TNI, ormas tersebut jadi memprihatinkan.

"Banyak hyena yang merasa singa. Di situ masalahnya. Kalo diterkam balik oleh singa beneran tampangnya jadi melas," kata Savic Ali.

Adapun penertiban pemasangan baliho yang melanggar hukum disebut-sebut merupakan wewenang Satpol PP.

Baca Juga: Kronologi Meninggalnya Ricky Yakobi Saat Bermain Bola Pagi Tadi, Sempat Rayakan Selebrasi Gol 

Sebagai informasi, sejumlah baliho yang dipasang FPI dan simpatisan Habib Rizieq tersebut mengandung konten dengan kalimat kontroversi.

Mayjen Dudung menilai, beberapa baliho Habib Rizieq ditemukan mengandung kalimat provokatif dan ajakan revolusi.

Perwira tinggi itu menyampaikan telah memberi perintah kepada anggota Kodam Jaya untuk menertibkan spanduk dan baliho ajakan provokatif.

"Itu perintah saya, berapa kali Satpol PP turunkan dinaikkan lagi. Jadi, siapa pun di Republik ini. Ini negara hukum harus taat hukum. Kalau pasang baliho, jelas aturan bayar pajak, tempat ditentukan. Jangan seenak sendiri, seakan-akan dia paling benar," kata Mayjen Dudung.

Baca Juga: Cek gurubelajar.kemdikbud.go.id, Program Guru Belajar Telah Dimulai Sambut Siswa Kembali ke Sekolah 

Mayjen Dudung menyatakan petugas Kodam Jaya akan membersihkan baliho provokatif dan akan menindak tegas oknum yang terlibat mengajak revolusi.

"Jangan coba-coba ganggu persatuan dan kesatuan dengan merasa mewakili umat Islam," kata Mayjen Dudung.

Perwira tinggi TNI itu menyayangkan ucapan Habib Rizieq yang dianggap menghujat seseorang, padahal seorang kyai atau habib harus menyampaikan ucapan dan tindakan kebaikan.

"Kalau perkataan tidak baik bukan habib itu. Kemudian, jangan asal bicara sembarangan. Jaga lisan kita," ucap Mayjen Dudung.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler