Baca Juga: Khawatir Tinggal 2 Minggu Lagi, Jokowi Beri Arahan Khusus tentang Pilkada ke Mendagri dan Kapolri
"Wanita yang berada di atas kendaraan tempur ranpur Anoa TNI tersebut adalah seorang jurnalis tulis dari media siber nasional. Jadi tidak perlu membawa alat kamera foto maupun kamera video dalam membuat suatu pemberitaan," ucap Herwin Budi, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Senin, 23 November 2020.
Kodam Jaya menilai harus segera meluruskan pemberitaan dan informasi yang berkembang liar tersebut agar tidak menimbulkan kecurigaan dan kegaduhan terkait ada seorang yang disebut "wanita berbaju kotak-kotak" itu di atas ranpur TNI saat pelaksanaan penertiban baliho tak berizin.
Herwin Budi menjelaskan bahwa jurnalis tersebut tidaklah sendirian ketika melakukan peliputan kegiatan penertiban baliho di seluruh jalan protokol yang ada di Jakarta.
Akan tetapi terdapat enam jurnalis lainnya yang ikut meliput dan dibagi ke dalam dua panser.
Baca Juga: Panglima TNI Minta Negara Awasi Dunia Maya, Rizal Ramli: Jangan Campuri Urusan Sipil, Aya-aya Wae
"Sebenarnya bukan sendirian, ada tujuh awak media yang ikut meliput saat kegiatan penertiban baliho HRS di seluruh jalan protokol," ujar Herwin Budi.
Satu ranpur TNI dinaiki tiga jurnalis dari CNN TV, Warta Kota, dan Genpi. Ranpur TNI satunya dinaiki oleh empat jurnalis dari LKBN Antara, Medcom, Koran Lampu Hijau, dan Indosiar.
Klarifikasi ini menjawab tentang video yang viral di media sosial (medsos) saat puluhan personel TNI menggunakan motor trail dikawal ranpur TNI sedang menuju Petamburan. Ada penumpang warga sipil yang turut naik panser.
Penumpang perempuan tersebut memakai baju kotak-kotak menjadi bahan pembicaraan warganet (netizen).