Sedih Menteri Edhy Ditangkap KPK, Ngabalin: Saya Percaya Dia Adalah Orang yang Baik

- 26 November 2020, 10:14 WIB
Ali Mochtar Ngabalin (kanan) yang percaya bahwa Menteri KKP Edhy Prabowo (kiri) adalah orang yang baik.
Ali Mochtar Ngabalin (kanan) yang percaya bahwa Menteri KKP Edhy Prabowo (kiri) adalah orang yang baik. /ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/Kolase dari YouTube Najwa Shihab dan ANTARA

 

PR BEKASI - Penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemarin setibanya di Bandara Soekarno Hatta nampaknya akan berbuntut panjang.

Diketahui Edhy bersama 13 orang lainnya melakukan perjalanan dinas ke Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat (AS) sebelum tiba di Indonesia dan ternyata salah satu orangnya adalah Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Khusus Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. 

Ngabalin mengaku bahwa keikutsertaannya dalam perjalanan tersebut adalah sebagai pembina Komite Pemangku Kepentingan dan Kebijakan Publik KKP. 

Baca Juga: Penyebaran Paham Radikal di Media Sosial, BNPT Minta Masyarakat Waspadai Konten Berbahaya

"Pemangku Kepentingan dan Kebijakan Publik itu adalah komite yang dibentuk oleh menteri Edhy Prabowo karena salah satu tugas yang menjadi kewenangan beliau pada waktu presiden mau menunjuk beliau sebagai menteri," ucapnya.

Ngabalin menjelaskan tugasnya adalah untuk membangun komunikasi dengan nelayan serta menghubungkan aspirasi nelayan dengan KKP dan seluruh jajarannya.

"Komite ini tidak digaji, itu perlu diketahui dulu," tuturnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis 26 November 2020.

Baca Juga: Habib Rizieq Dianggap Buat Gaduh, Habib Husin: Marga Shihab itu Pintar-pintar, Kok Ini Nyeleneh

Ngabalin juga mengungkapkan bahwa dia sangat mengetahui detail-detail apa saja yang dilakukan menteri Edhy di sana.

"Saya tahu benar apa yang dilakukan, mulai dari singgah di mana, apa yang dibicarakan, ketemu dengan siapa, semua saya tahu, siapa-siapa yang ikut saya tahu, dan saya mengerti apa yang sedang dibicarakan sampai dengan kami kembali ke Jakarta," ucapnya.

Lebih lanjut Ngabalin mengklarifikasi berita-berita hoaks yang beredar soal penangkapan menteri Edhy dan teman-temannya.

Baca Juga: KPK Tangkap Edhy Prabowo Cs, Refly Harun: Saya Tidak Pernah Mendengar Istri Dibiayai oleh Negara

"Semua berita yang menjelaskan bahwa penangkapan itu di dalam pesawat dengan sangat ketat kemudian semua dilakukan di depan pintu pesawat itu adalah berita yang sungguh-sungguh sangat menyesatkan," tuturnya.

Karena Ngabalin melihat dengan mata kepala sendiri KPK tidak langsung menangkap seperti itu, mereka membangun komunikasi terlebih dahulu dengan Edhy.

"Pak Edhy juga sangat kooperatif untuk bisa mendengarkan apa yang mereka jelaskan, kemudian menyiapkan jalur khusus untuk mereka berkomunikasi dengan pak Edhy dan nyonya, dan beberapa bapak-bapak yang ada," ucapnya.

Baca Juga: Jadi Tersangka, KPK Ternyata Sudah Endus Pergerakan Edhy Prabowo sejak Agustus 2020

Hal tersebut yang menurut Ngabalin harus diluruskan agar tidak membuat publik seolah-olah menggambarkan Edhy melakukan tindakan yang tidak menghargai Hak Asasi Manusia (HAM).

"Saya ingin mengatakan bahwa semua informasi ini kepada publik termasuk beberapa media yang menyebutkan bahwa saya juga langsung diborgol, kemudian dibawa ke kantor kuningan, ini semua berita-berita yang menyesatkan publik gak bener, ini orang-orang yang penuh dengan fitnah," tuturnya.

Ngabalin juga mengakui bahwa dirinya tidak sempat mendengarkan percakapan yang disampaikan oleh KPK kepada Menteri Edhy di bandara.

Baca Juga: Pemerintah Kota dan Kabupaten Bekasi Musnahkan Rokok dan Liquid Ilegal Senilai Ratusan Juta Rupiah

"Tidak, karena kebetulan saya datang dari belakang, kemudian kan KPK sudah punya daftar siapa-siapa yang dimintai keterangan, siapa-siapa yang hendak diajak bicara untuk menjemput beberapa orang termasuk bapak menteri dan seterusnya," ucapnya.

"Sehingga kami itu dikasih jalur lain, makannya paspor saya itu tidak diambil oleh KPK, tetapi paspor saya itu diambil oleh protokol KKP," sambung Ngabalin.

Dirinya juga mengakui tidak mengetahui siapa-siapa saja yang dibawa oleh KPK selain Edhy karena dari awal KPK sudah memiliki daftar siapa-siapa saja yang dimintai keterangan dan yang dipanggil ke kantor KPK.

Baca Juga: Miliki Aquatic Center Terbaik Ketiga di Indonesia, Atlet Renang Jabar Jalani TC di Bekasi

Lalu dengan suara yang sedih dan haru, sebagai teman Ngabalin berkomitmen akan selalu ada di sisinya.

"Tetapi sebagai teman dan sahabat saya harus menemani Edhy Prabowo sampai selesai kenapa bisa sampai ditangkap oleh KPK, itu menurut saya adalah komitmen persahabatan saya," ucapnya.

"Saya percaya dia adalah orang yang baik untuk bisa membawa kami, saya punya prilaku itu saya harus lakukan karena saya tidak boleh membiarkan dia dalam kesulitan kemudian saya pergi lari tinggalkan dia, apapun alasannya saya harus menemani Edhy," sambung Ngabalin.

Baca Juga: Diego Maradona Meninggal, Presiden Argentina Umumkan 3 Hari Berkabung Hingga Warga Turun ke Jalan

Namun ngabalin tidak meragukan kinerja KPK, dia yakin KPK telah mengetahui semua itu, dan menter Edhy juga sangat kooperatif saat berkomunikasi dengan KPK.

"Saya terharu dan sedih karena saya mau bilang bahwa ini orang kan menjalankan juga tugas-tugas negara tugas pemerintah saya tidak tahu gimana posisinya sampai bisa ditangkap," ucapnya.

Ngabalin menegaskan sebagai kawan dan sahabat dirinya tidak akan mungkin membiarkan Edhy sendirian dalam situasi seperti ini.

Baca Juga: Curigai Ada Maling di Tubuh KPK, Dewi Tanjung Minta Lakukan Audit kepada Penyidik KPK

"Minimal dia melihat saya memberikan motivasi bahwa anda harus kuat menghadapi ini, menjadi pemimpin itu bukan hanya anda bisa merasakan situasi yang enak tapi situasi begini kita harus hadir sebagai kawan dan sahabat," tutur Ngabalin.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah