Sudah Ditunggu, Berikut Pernyataan Resmi Gerindra Soal Kasus Suap Menteri KKP Edhy Prabowo

- 27 November 2020, 20:41 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (tengah) mengenakan baju tahanan seusai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Rabu 25 November 2020. KPK menetapkan Edhy Prabowo sebagai tersangka setelah ditangkap di Bandara Soekarno Hatta terkait dugaan korupsi penetapan izin ekspor benih lobster.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (tengah) mengenakan baju tahanan seusai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Rabu 25 November 2020. KPK menetapkan Edhy Prabowo sebagai tersangka setelah ditangkap di Bandara Soekarno Hatta terkait dugaan korupsi penetapan izin ekspor benih lobster. /INDRIANTO EKO SUWARSO/ANTARA FOTO

PR BEKASI – Partai Gerindra mengeluarkan pernyataan resmi terkait dugaan suap yang menimpa Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) sekaligus Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo.

Diketahui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 25 November 2020 telah menetapkan Edhy Prabowo sebagai salah satu tersangka dugaan kasus suap ekspor benih lobster.  

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan akan menghormati penuh proses hukum yang saat ini berjalan di KPK.

Baca Juga: Soroti OTT Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Sudjiwo Tedjo: Tak Lagi Ada Orang Suci

“Gerindra percaya bahwa persoalan ini dapat dikerjakan dengan azas hukum, transparan, baik, dan cepat,” katanya dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Instagram @gerindra, Jumat, 27 November 2020.

“Permohonan maaf kami ucapkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin serta seluruh anggota kabinet ‘Indonesia Maju,” sambungnya.

Gerindra berharap seluruh kegiatan pemerintahan tetap berjalan sebagaimana biasa, pelayanan terhadap masyarakat, pembangunan, seperti arahan Presiden tetap berjalan sebagaimana direncanakan sebelumnya.

“Permohonan maaf pun kami ucapkan kepada masyarakat Indoensia, terutama kepada masyarakat kelautan dan perikanan,” ujarnya.

Baca Juga: Usai Venti Figianti, Kiwil Dikabarkan Telah Menikah Siri Lagi dengan Pengusaha Asal Kalimantan

Gerindra akan menjadikan peristiwa ini menjadi sebuah pelajaran yang berharga dalam mengelola setiap kepercayaan yang diberikan.

“Kepada seluruh Kader Partai Gerindra, tetap jaga kekompakan, solid, serta tetap tenang dan kompak dalam menghadai situasi sulit ini,” tuturnya.

Ini adalah bentuk ujian agar ke depannya tetap kuat dan semangat dalam menjalankan visi misi, mewujudkan keadilan, kemakmuran, dan kedaulatan bagi masyarakat Indonesia.

Diberitakan sebelumnya, tersangka kasus dugaan suap benih lobster Edhy Prabowo menyatakan mundur dari jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Partai Gerindra (@gerindra)

 

Baca Juga: Patgulipat Baby Lobster, Edhy Prabowo Kirim Surat Resmi Pengunduran Diri ke Jokowi

Hal tersebut disampaikan Edhy Prabowo usai ditetapkan sebagai tersangka kasus suap benih lobster oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Saya akan mengundurkan diri sebagai wakil ketua umum dan juga nanti akan mengundurkan diri untuk tidak lagi menjabat sebagai menteri dan saya yakin prosesnya sudah berjalan,” kata Edhy Prabowo di Gedung KPK di Jakarta dikutip dari Antara, Kamis, 26 November 2020.

Selain Edhy Prabowo dalam kasus tersebut terdapat enam tersangka lainnya, yakni Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Safri (SAF), Andreu Pribadi Misata (APM), pengurus PT ACK Siswadi (SWD), staf istri Menteri KKP Ainul Faqih (AF), dan Amiril Mukminin (AM). Sedangkan satu orang sebagai pemberi suap yakni Direktur PT DPP Suharjito (SJT).***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Gerindra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah