Network
PR BEKASI – Ekonom senior Emil Salim menyarankan sosok yang pantas mengganti Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurutnya, kursi Menteri KKP harus diisi oleh sosok yang paham dengan pengelolaan laut lestari yang menopang kinerja para nelayan.
Emil Salim pun menyebutkan tokoh tersebut bukan berasal dari partai politik (parpol).
Baca Juga: Wali Kota Cimahi Tiba di Gedung KPK, Nawawi Pomolango: Penangannnya Masih Ketat dan Tertutup
"Jika isi laut tropis kepulauan kita terkaya di dunia tetapi nelayannya miskin, bisakah Bapak Presiden mengangkat tokoh yg faham kelola laut lestari ditopang hasil kerja nelayan kita yg trampil berkat dedikasi & pimpinan Menteri KP baru yg bukan dari Parpol?" kata Emil Salim, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @mohmahfudmd, Jumat, 27 November 2020.
Jika isi laut tropis kepulauan kita terkaya di dunia tetapi nelayannya miskin, bisakah Bapak Presiden mengangkat tokoh yg faham kelola laut lestari ditopang hasil kerja nelayan kita yg trampil berkat dedikasi & pimpinan Menteri KP baru yg bukan dari Parpol?— Emil Salim (@emilsalim2010) November 26, 2020
Emil Salim menilai ada yang luput dari diskusi tentang pemilihan Menteri KKP yang baru, yakni ihwal nelayan miskin lantaran masih menangkap ikan bergantun terhadap cuaca serta tidak menggunakan teknologi terkini.
Baca Juga: Lagi, KPK Ciduk Wali Kota Cimahi Terkait Dugaan Korupsi Pembangunan Rumah Sakit
Oleh karena itu, ia meminta pemerintah fokus mendidik para nelayan agar tidak semakin tertinggal oleh nelayan negara tetangga.
"Banyak diskusi televisi malam ini ttg Menteri KP dari berbagai sudut. Yg luput perhatian: tanggapi sebab nelayan miskin akibat hasil tangkap bergantung pd cuaca dan perlu teknologi serta bimbingan Negara utk atasi ketertinggalan kita dgn nelayan Vietnam," ujar Emil Salim.
