Kritik Upaya KPU untuk Penuhi Hak-hak Pemilih, Dandhy Laksono: Narasinya Indah, Tak Peduli Berisiko

- 3 Desember 2020, 09:11 WIB
Dandhy Laksono.
Dandhy Laksono. /Instagram/@dhandy_laksono/

"Dua petugas didampingi dua saksi menggunakan PAD lengkap akan mendatangi pemilih. Pasien melakukan pencoblosan di tempat mereka di isolasi atau di rawat," kata KPU.

Menanggapi hal tersebut, aktivis sekaligus jurnalis investigasi Dandhy Laksono mengatakan bahwa apa yang dilakukan KPU tersebut adalah bukti negara hadir sampai di ranjang rumah sakit.

Baca Juga: Jokowi Sedih Jateng Juara 1 Kasus Harian, Ganjar Pranowo: Kamu Gak Usah Peduli dengan Bully-bully

Namun sayangnya, hal tersebut dilakukan hanya untuk memperkuat kekuasan.

Dandhy Laksono menilai bahwa narasi yang digunakan KPU indah, tapi berpotensi menempatkan banyak orang dalam risiko.

Hal itu dia sampaikan melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, @Dandhy_Laksono.

Baca Juga: Tak Hadiri Panggilan, Polda Metro Jaya Jadwal Ulang Pemeriksaan Habib Rizieq

"Bukti negara hadir sampai di ranjang rumah sakit, demi memperkuat kekuasaan. Narasinya indah: 'Demi memenuhi hak pilih'. Tak peduli menempatkan banyak orang dalam risiko. Setelah itu, silakan urus diri sendiri, dan sampai ketemu 5 tahun berikutnya," cuit Dandhy Laksono di Twitter, Kamis, 3 Desember 2020.

Sementara itu, sejak ditetapkan bahwa Pilkada Serentak 2020 akan tetap digelar, pemerintah telah menegaskan bahwa penyelenggaraan Pilkada di berbagai TPS di seluruh wilayah Indonesia akan menerapkan serangkaian protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.

Sehingga masyarakat pun diminta untuk tidak khawatir dapat terinfeksi Covid-19, selama serangkaian protokol kesehatan itu dipatuhi dan tetap dijalankan.***

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x