Network
Lebih lanjut, Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa revolusi akhlak yang digaungkan oleh Habib Rizieq, selaras dengan apa yang dilakukan oleh KAMI selaku gerakan moral yang juga turut mengawal cita-cita luhur bangsa Indonesia.
"Tidak Bisa dipungkiri lagi bahwa Habib Rizieq adalah seorang nasionalis yang mengawal tujuan murni Pancasila, seperti yang dilakukan oleh KAMI yaitu dengan gerakan moral yang mengawal cita-cita luhur bangsa Indonesia," kata Gatot Nurmantyo.
Menurutnya, jika tidak ada revolusi akhlak dan perbaikan akhlak, maka akan ada kelas-kelas dalam kehidupan berbangsa.
Hal ini memungkinkan semakin menipisnya keadilan di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca Juga: Masih Tersisa Rp1,91 Triliun, Kemenkeu Izinkan Lapindo Lunasi Utang Pakai Aset
"Kalau akhlak-akhlak kita tidak diperbaiki, maka terjadi kelas-kelas dalam kehidupan berbangsa. Kita melihat secara gamblang saja, apakah keadilan sudah dilakukan? Ingat, pemerintah itu menerima mandat dari rakyat, si pemilik kedaulatan tertinggi. Maka saat bangsa ini lahir, negara belum ada. Tanggal 18, baru negara ini ada, ada pemerintah, ada pengakuan, dan ada wilayah," tutur Gatot Nurmantyo.
Gatot Nurmantyo pun menyimpulkan bahwa revolusi akhlak ini sangat penting untuk Indonesia untuk menciptakan sebuah negara yang adil dan beradab.
"Dari sini lah revolusi akhlak ini sangat penting. Contohnya, apa yang terjadi belakangan ini, tentang pemeriksaan Habib Rizieq. Kalau memang negara ini adil dan beradab, maka semua kumpulan-kumpulan periksa semua," kata Gatot Nurmantyo.***
