PR BEKASI - Hasil survei Global Corruption Barometer (GCB) 2020 yang dilaksanakan oleh Transparency International Indonesia (TII) menyebut bahwa Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) adalah lembaga paling korup di Indonesia.
TII tidak heran karena hasil survei tersebut nyatanya sejalan dengan tendensi negara-negara di Asia dengan parlemen menjadi lembaga yang paling korup.
Diketahui dari total responden yang ikut serta dalam survei tersebut, 51 persennya berpendapat demikian.
Baca Juga: Mensos Juliari Korupsi Dana Covid-19, Ketua KPK Sebut 2 Pasal yang Dapat Antarkan Dia ke Liang Lahat
Menanggapi hasil survei soal DPR tersebut, pakar hukum tata negara Refly Harun menganggap fenomena ini telah menjadi hal lumrah di Indonesia
"Saya tidak perlu tertawa sesungguhnya, karena ini fenomena yang berulang sesungguhnya, pertanyaannya adalah kapan ada breakthrough (jalan keluar) dalam pemberantasan korupsi ini," tuturnya.
Menurut Refly Harun, memang setelah reformasi, program untuk memberantas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) masih belum berjalan dengan biak.
"Kita ingin melihat bahwa negara kita adalah negara yang bebas korupsi, negara ini kan ketika reformasi terjadi, salah satu agendanya adalah KKN, agenda inilah yang belum terlaksana dengan baik menurut saya," ucapnya.
Baca Juga: Dana Bansos Covid-19 Dikorupsi Mensos Juliari cs, Said Didu: Ini Pekerjaan Biadab!
Editor: M Bayu Pratama
Sumber: YouTube Refly Harun