PR BEKASI - Pernyataan Said Didu yang dinilai mengundang kontroversi terkait pelantikan Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut sebagai Menteri Agama telah dilaporkan ke polisi.
Pernyataan tersebut ia lontarkan dalam akun Twitter miliknya @msaid_didu.
Said Didu dilaporkan ke polisi atas perkara kebencian atau permusuhan individu dan atau antargolongan (SARA) serta kejahatan terhadap penguasa umum pada Rabu, 23 Desember 2020.
Baca Juga: Usung Tema Natal Besok, Gus Yaqut: Sebagaimana Yesus Kristus yang Lahir sebagai Pengajar Kebaikan
Dalam pernyataan tersebut, ia mengatakan bahwa pelantikan Gus Yaqut sebagai Menteri Agama (Menag) oleh Presiden Joko Widodo bertujuan untuk menakut-nakuti kelompok Islam tertentu di Indonesia.
"Terima kasih atas penjelasan mas Qodari. Akhirnya kami tahu bahwa bapak presiden inginkan Menag untuk menggebuk Islam. Sekali lagi terima kasih," tutur Said Didu dalam akun Twitter-nya.
Kini, pernyataan kontroversi tersebut telah ia hapus pada Rabu 23 Desember 2020.
Melalui akun Twitternya, ia membuat klarifikasi kekeliruan dalam pernyataannya dan mengucapkan permohonan maaf.
Baca Juga: Sehari Pimpin Kementerian Agama, Gus Yaqut Ingin Afirmasi Hak Beragama Warga Syiah dan Ahmadiyah
"Atas kesalahan tersebut, jika ada pihak merasa tersinggung dengan mention saya tersebut (yang saya sudah hapus beberapa waktu setelah sata tulis), saya mohon maaf. Terima kasih," ujar Said Didu.
Menanggapi klarifikasi Said Didu tersebut, Muannas Alaidid memberikan komentar bahwa cuitan Said Didu telah membuat gaduh.
"Setelah gaduh dan dilaporkan baru minta maaf, padahal Allah sudah beri kesempatan laporan LBP tak jelas kelanjutannya," ucap Muannas Alaidid dalam akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Kamis, 24 Desember 2020.
CEO Indonesian Cyber tersebut juga meragukan pernyataan maaf tersebut dapat jadi jaminan Said Didu tidak melontarkan kembali ujaran kebencian.
Stlh gaduh & dilaporkan baru minta maaf, pdhl Allah sdh beri kesempatan laporan LBP tak jelas kelanjutannya. Apa jaminan anda kebencian & kebohongan tdk lg terulang ? ayok pak didu bersikap negarawan sprt prabowo-sandi bekerjasama demi bangsa, kt awasi & kritik dg cara yg sehat. https://t.co/EkoOvXv9Wm— Muannas Alaidid (@muannas_alaidid) December 23, 2020
Baca Juga: Natal Terlama hingga Kucing Natal, Simak Tradisi dan Kepercayaan Unik saat Natal di Beberapa Negara
"Apa jaminan Anda kebencian dan kebohongan tidak lagi terulang?" tanya Muannas Alaidid.
Oleh sebab itu, ia meminta Said Didu bersikap seperti negarawan sebagaimana Prabowo dan Sandiaga Uno.
"Ayok Pak Didu bersikap negarawan seperti Prabowo-Sandi bekerja sama demi bangsa, kita awasi dan kritik dengan cara yang sehat," ucap Muannas Alaidid.
Said Didu pun telah memberikan klarifikasi terkait tanggapan cuitannya atas pernyataan Qodari tentang pilihan Jokowi mengenai Menteri Agama yang baru.
Baca Juga: Gus Yaqut Sebut Agama Tak Boleh Jadi Alat Politik untuk Tantang Pemerintah, Addie MS: Saya Suka
Sehubungan dg adanya penafsiran thdp mention saya yg mengomentari pernyataan pak Qodari di yg saya baca di Media bhw "presiden butuh Menag yg keras kpd kelompok islam tertentu" yg saya komentari bhw terima kasih infonya bhw Bpk Presiden membutuhkan Menag spt itu. #utas— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) December 23, 2020
"Sehubungan dg adanya penafsiran terhadap mention saya yang mengomentari pernyataan pak Qodari di yang saya baca di Media bahwa "presiden butuh Menag yang keras kepada kelompok islam tertentu" yang saya komentari bahwa terima kasih infonya bahwa Bpk Presiden membutuhkan Menag seperti itu," ucap Said Didu.***