Harga Kedelai Melonjak, Pengrajin Tahu dan Tempe di Jabodetabek Gulung Tikar

- 2 Januari 2021, 21:25 WIB
Pengrajin tahu dan tempe di Jabodetabek gulung tikar.
Pengrajin tahu dan tempe di Jabodetabek gulung tikar. /Anis Efizudin/wsj/ANTARA

Para pengrajin tahu dan tempe itu melakukan aksi mogok produsi dengan harapan pemerintah mendengar keluhan sehingga mengeluarkan kebijakan agar harga kedelai bisa kembali normal.

Menurut Fajri, saat ini lonjakan harga keledai mencapai kisaran Rp9.000 sampai Rp10.000. Sedangkan, harga keledai pada bulan lalu, kata Fajri, hanya dikisaran Rp7.000 hingga Rp7.500.

Baca Juga: Tegur Jokowi Soal Pembubaran FPI, Amien Rais: Ini Langkah untuk Habisi Bangunan Demokrasi Kita

"Kenaikan harga kedelai sebesar itu menyebabkan para pengrajin tahu mogok produksi karena tidak sanggup lagi membeli kedelai,” ujarnya.

"Kalau melihat Peraturan Menteri Perdagangan nomor: 24/M-DAG/PER/5/2013 tentang ketentuan impor kedelai dalam rangka stabilitas harga kedelai. Peraturan ini dianggap menghambat tumbuhnya importir-importir baru yang menyebabkan seorang importir lama bisa semaunya menentukan harga, dan melakukan kesepakatan harga atau kesepekatan pembagian wilayah pemasaran," ujarnya.

Menurutnya hal ini jelas bertentangan dengan UU Nomor 5 Tahun 1999 tentang praktek monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat.

Baca Juga: Akibat Covid-19, Indonesia Catat Rekor Angka Kematian Nakes Tertinggi di Asia

Kabarnya aksi mogok produksi tahu dan tempe yang berlangsung sejak Kamis, 31 Desember 2020 akan berakhir pada Minggu, 3 Januari 2021.***

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah