Ungkap Fakta Vaksin Pfizer, Zubairi Djoerban: Tetap Terapkan Prokes Usai Divaksin, Jangan Bertingkah

- 4 Januari 2021, 06:32 WIB
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban.
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban. /Instagram.com/@profesorzubairi/

Dia lantas menjelaskan bahwa proses kekebalan terhadap virus baru meningkat sekitar 50 persen, setelah 8-10 hari setelah suntikan pertama.

"Itulah mengapa dosis kedua vaksin jadi penting, karena akan memperkuat sistem kekebalan terhadap virus di atas 90 persen. Ini bicara Pfizer ya," ujar Zubairi Djoerban.

Baca Juga: Kiwil Tak Mau Bercerai, Rohimah Sampai Jatuh Sakit: Semuanya Saya Kerjakan Sendiri

Zubairi Djoerban juga menjelaskan sebelum 8-10 hari, kekebalan awal dari vaksin Pfizer itu memang belum muncul.

"Sehingga masih ada kemungkinan terinfeksi. Tapi, setelah 8-10 hari, risiko tertular jadi berkurang. Dan, semakin terproteksi dari virus setelah vaksinasi kedua," kata Zubairi Djoerban.

Zubairi Djoerban pun menyimpulkan bahwa setelah divaksinasi, seseorang masih harus menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Mensos Risma Sidak ke Gorong-Gorong, Rocky Gerung: Harusnya Sidak di Bawah-bawah Meja Dirjennya

Pasalnya, setelah disuntik vaksin, seseorang masih memerlukan waktu 8-10 harus untuk mendapat kekebalan tubuh sekitar 50 persen, dan juga masih diperlukan suntikan kedua.

Sehingga, dalam rentang 8-10 hari tersebut, seseorang masih memiliki kemungkinan terinfeksi Covid-19.

"Artinya, setelah divaksinasi, seseorang itu tetap saja harus menerapkan prokes yang ketat. Tidak mentang-mentang setelah divaksin bisa melonggarkan masker dan jaga jarak. Jangan bertingkah," ujar Zubairi Djoerban.***

Halaman:

Editor: Rika Fitrisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x