Dua Kadernya Terjerat Korupsi, Survei Buktikan Elektabilitas PDIP dan Gerindra Turun Tajam

- 5 Januari 2021, 15:33 WIB
Megawati Soekarnoputri
Megawati Soekarnoputri /Antara /Akbar Nugroho Gumay

PR BEKASI – Penangkapan dua Menteri yang tersandung korupsi diduga kuat mempengaruhi elektabilitas partai politik (Parpol) pengusungnya. 

Diketahui pada tahun 2020 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang merupakan kader Partai Gerinda.  

Selain itu KPK juga menangkap Menteri Sosial Juliari P Batubara yang merupakan kader PDI Perjuangan. 

Baca Juga: Punya Rencana Besar Terkait Bansos, Pemerintah Targetkan Masyarakat Miskin Jadi 0 Persen di 2024

Penurunan elektabilitas dari dua partai tersebut terlihat dari temuan survei yang dilakukkan Voxpopuli Research Center.

Dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa, 5 Januari 2021, hasil survei Voxpopuli Research Center menunjukan elektabilitas PDIP dan Gerindra mengalami penurunan tajam. 

PDIP anjlok dari sebelumnya 33.5 persen (Juni 2020) dan 31.3 persen (Oktober 2020), kini hanya berada di angka 19.6 persen.

Baca Juga: Mahfud MD Tak Bentuk TGPF Kasus Laskar FPI, Amien Rais: Bismillah, Kita Bawa ke United Nations

Demikian juga dengan Gerindra yang sebelumnya stabil di angka 14.1 persen (Juni 2020) dan 13.9 persen (Oktober 2020), merosot hanya tinggal 9.3 persen.

Direktur Eksekutif Voxpopuli Research Center Dika Moehamad menyebutkan turunya elektabilitas parpol-parpol ada kaitannya dengan kasus korupsi yang membelit dua figur menteri dari PDIP dan Gerindra. 

“Anjloknya elektabilitas PDIP dan Gerindra sebagian besar lari ke golput, di mana respondennya yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab naik signifikan, dari 12.2 persen (Juni 2020) dan 18.3 persen (Oktober 2020) melesat menjadi 31.4 persen,” kata Dika dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Selasa, 5 Januari 2021.

Baca Juga: Fadli Zon Cap Bu Risma 'Gila Pencitraan' karena Terlalu Sering Blusukan: Harus Diperiksa

Sementara parpol yang mengalami kenaikan adalah Demokrat, PKS, Partai Solidaritas Indonesia (PSI). 

“Demokrat, PKS, dan PSI mengalami kenaikan elektabilitas ketika parpol-parpol lain anjlok atau stabil,” ujar Dika.

Berikut hasil survei Voxpopuli Research Center: 

PDIP: 33.5 persen (Juni 2020), 31.3 persen (Oktober 2020), dan 19.6 persen (Desember 2020)  

Baca Juga: Bahaya! 8 Sayuran Ini Jangan Dimakan Mentah-mentah, Perhatikan Efek Samping yang Muncul

Gerindra (14.1 persen – 13.9 persen – 9.3 persen)

Golkar (9.8 persen – 8.7 persen – 8.4 persen)

PKS (5.3 persen – 5.6 persen – 8.1 persen)

PKB (6.4 persen – 5.9 persen – 5.5 persen)

Demokrat (3.4 persen – 3.3 persen – 5.1 persen)

PSI (4.5 persen – 4.7 persen – 4.9 persen)

NasDem (4.3 persen- 3.8 persen – 3.6 persen)

Baca Juga: Kabar Gembira! Bansos Rp300.000 per Keluarga Mulai Disalurkan via PT Pos Indonesia

PPP (2.7 persen – 2.0 persen – 2.1 persen)

PAN (1.4 persen – 1.2 persen – 0.9 persen)

Perindo (0.8 persen – 0.6 persen – 0.4 persen)
Hanura (0.6 persen – 0.5 persen – 0.3 persen)
Berkarya (0.4 persen – 0.2 persen – 0.1 persen)
Partau baru Gelora (0.1 persen) dan Ummat 0.2 persen. 

Survei dilakukan pada 26-31 Desember 2020 melalui telepon kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia yang dipilih secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error sebesar ±2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah