PR BEKASI - Survei internal Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang takut mengkritik pemerintah dan menyampaikan pendapat di media sosial.
Hasil tersebut didapat berdasarkan survei yang dilakukan oleh Komnas HAM pada Juli - Agustus 2020 terhadap 1.200 responden di 34 provinsi.
Menanggapi hal tersebut, Mantan Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menilai survei Komnas HAM tersebut tidak faktual.
Baca Juga: Usul Komnas HAM Dijadikan LSM, Teddy Gusnaidi: Biar Gak Mubazir Dana Negara, Namanya LSM HAMHIMHUM
Menurutnya, orang yang tidak suka pemerintah pasti menjawab 'takut mengkritik' saat mengisi survei tersebut.
"Saya kira survei ini tidak faktual. Orang yang tak suka pemerintah akan menjawab takut mengkritik," kata Ferdinand Hutahaean, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @FerdinandHaean3, Selasa, 5 Januari 2021.
Sy kira survei ini tdk faktual. Org yg tak suka pemerintah akan menjawab TAKUT MENGKRITIK, padahal setiap hr kt melihat begitu banyak hoax, fitnah, penghinaan dan pelecehan secara fisik kpd presiden beredar di medsos. Jd apanya yg takut? Jujur mmg mahal.
https://t.co/AZG5Qr4DCm— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) January 5, 2021
Pasalnya, dirinya melihat saat ini banyak hoaks dan fitnah yang beredar di media sosial. Bahkan, tak jarang sejumlah penghinaan dan pelecehan di arahkan langsung ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga: Predator Seksual Anak Bisa Dikebiri, KPAI: Tak Ada Gunanya Kalau Kejahatan karena Faktor Psikologis
"Padahal, setiap hari kita melihat begitu banyak hoaks, fitnah, penghinaan, dan pelecehan secara fisik kepada Presiden beredar di medsos," kata Ferdinand Hutahaean.