Mensos Risma Sering Blusukan, Fahri Hamzah: Staf Beliau Harus Kasih Tahu Beda Wali Kota dan Menteri

- 6 Januari 2021, 08:10 WIB
Fahri Hamzah mengkritik kinerja Mensos Tri Rismaharani yang sering melakukan blusukan di Jakarta.
Fahri Hamzah mengkritik kinerja Mensos Tri Rismaharani yang sering melakukan blusukan di Jakarta. /Instagram.com/@fahrihamzah

PR BEKASI - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah mengkritik kinerja Tri Rismaharini yang kerap melakukan blusukan di Jakarta usai dilantik sebagai Menteri Sosial (Mensos) pada 23 Desember 2020 lalu.

Menurutnya, ada perbedaan mendasar antara menjadi seorang Wali Kota dan menjadi seorang Menteri.

Fahri Hamzah juga menyebut, seharusnya para staf Mensos yang akrab disapa Risma itu memberi tahu perbedaan tersebut.

Baca Juga: Minta Jokowi Lupakan Sejenak Isu Vaksin, Pandu Riono: Ada Situasi Gawat yang Perlu Jadi Perhatian

"Staf-nya Bu Risma harus kasih tahu beliau beda jadi Wali Kota dan Menteri. Perbedaan tidak saja pada filosofi, skala, juga metode," kata Fahri Hamzah, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan @fahrihamzah, Rabu, 6 Desember 2021.

Fahri Hamzah juga menyebut, karena menteri ditunjuk langsung oleh presiden, maka kerjanya harus secara sektoral dan berlaku di seluruh negeri, bukan hanya fokus pada satu wilayah saja seperti Wali Kota.

"Menteri tidak dipilih tapi ditunjuk, kerja sektoral saja dan berlaku di seluruh negeri. Walikota dipilih, non sektoral tapi terbatas kota. #MenSOS," ujar Fahri Hamzah.

Baca Juga: Predator Seksual Anak Bisa Dikebiri, KPAI: Tak Ada Gunanya Kalau Kejahatan karena Faktor Psikologis

Fahri Hamzah menuturkan, tadinya dia tidak mau ikut mengkritik kinerja Risma sebagai Mensos, tapi melihat kemiskinan bukan hanya terjadi di Jakarta, dia pun tergerak untuk mengingatkan Risma akan hal tersebut.

Menurutnya, seharusnya Risma bekerja mulai dari data yang ada, supaya bisa melihat di mana saja kemiskinan itu berada, sehingga kinerjanya bisa mencakup seluruh negeri, bukan hanya Jakarta saja.

"Tadinya aku gak mau tulis tapi ya salah, kemiskinan itu bukan di Jakarta tapi di daerah terpencil sana. Itu rakyat bunuh diri, bunuh keluarga, ada ibu bunuh 3 anaknya karena melarat. Tapi para penjilat dalam birokrasi ini jahat. Tega amat sih. Ayolah mulai dari data," tutur Fahri Hamzah.

Baca Juga: Aneh Fadli Zon Tak Paham UU Ormas, Teddy Gusnaidi: Jadi Anggota DPR Ngapain Aja? Nonton Drama Korea?

Fahri Hamzah juga menuturkan, jika ada data, seharusnya Risma bisa memulai analisanya dan membuat sebuah konsep untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Kalau ada data, analisa, keluar konsep, lapor presiden, hearing di @DPR_RI, muncul kritik, muncul koreksi, publik nimbrung lalu bikin kesimpulan akhir, lalu eksekusi secara massif nasional melalui jalur-jalur struktural. Barulah masalah selesai. Itu kerja negara bukan kerja media," tutur Fahri Hamzah.

Sebelumnya, Mensos Risma kembali melakukan blusukan di Jakarta pada Senin, 4 Januari 2021.

Baca Juga: Tegaskan Formasi CPNS Guru Akan Tetap Ada, Nadiem Makarim: Kami Terus Berupaya Perjelas Status Guru

Dalam blusukan itu, Risma menemui sejumlah PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) yang tidak memiliki tempat tinggal di Jakarta.

Setelah berdialog dengan beberapa PMKS, Risma langsung menginstruksikan staf Kemensos yang mendapinginya untuk mendata warga tersebut, agar segera diberikan intervensi berupa tempat tinggal, pengobatan, makanan, dan pakaian yang layak.

Tak hanya itu, saat bertemu dengan seorang lansia yang tidur di emperan toko, karena tak punya tempat tinggal, Risma langsung menawari lansia tersebut untuk tinggal di Balai Bekasi.

Baca Juga: Dituduh Telantarkan Anak, Teddy: Kalau Menelantarkan, Anak Gak Akan Kayak Sekarang, Gendut, Bahenol

"Bapak saya carikan rumah ya, nanti ada tempat biar Bapak bisa tidur nyaman, tidak kehujanan, biar bisa makan," kata Risma.***

Editor: Rika Fitrisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah