Kaget Risma Bisa Temukan Gelandangan di Kawasan Elite Jakarta, Rocky Gerung: Dia Sekarang Pencitraan

- 6 Januari 2021, 21:48 WIB
Rocky Gerung (kiri) yang mengaku kaget Menteri Sosial Risma (kanan) bisa temukan gelandangan di kawasan elite Jakarta.
Rocky Gerung (kiri) yang mengaku kaget Menteri Sosial Risma (kanan) bisa temukan gelandangan di kawasan elite Jakarta. /Kolase foto dari Instagram @tri.rismaharini dan YouTube Najwa Shihab

PR BEKASI - Baru-baru ini nama Menteri Sosial (Mensos) pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Tri Rismaharini menjadi buah bibir di tengah masyarakat lantaran dapat menemui gelandangan di kawasan elite Jakarta.

Risma diketahui menyusuri sepanjang jalan protokol di Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat pada Senin, 4 Januari 2021.

Sepanjang blusukan tersebut, Risma bertemu dengan beberapa gelandangan dan mengajak mereka berdialog serta menawarkan tempat tinggal dan sejumlah bantuan.

Baca Juga: Tersingkirkan di Arsenal, Media Turki Bocorkan 'Pelabuhan Baru' Mesut Ozil Hingga Jadi Trending

Menanggapi hal tersebut, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube resminya, Rabu, 6 Januari 2021, pengamat politik Rocky Gerung mengaku kaget karena Risma bisa menemukan gelandangan di sepanjang jalur elite dan prestisius di Jakarta, yaitu Jalan Thamrin.

"Artinya ada informasi yang direkayasa sebetulnya, kan ibu Risma gak kenal Jakarta. Gak ada pengemis di Jalan Thamrin, semua orang Jakarta ngerti itu, pengemis itu pasti adanya malam hari di perempatan-perempatan strategis, di warung buncit dan sebagainya," ucapnya.

"Mana ada pengemis di Jalan Thamrin, itu dinas sosial tahu persis itu, karena itu adalah daerah karpet merah buat diplomatic society," katanya.

Baca Juga: Satu Kontrakan Dilalap si Jago Merah di Bekasi, Tiga Orang Dinyatakan Tewas

Oleh karena itu dari segi logika saja, ia menilai kejadian tersebut sangat tidak mungkin terjadi dan menimbulkan prasangka-prasangka negatif di tengah masyarakat.

"Karena gak mungkin terjadi secara logika, maka dianggap Risma sekarang punya pasukan pencitraan itu," tuturnya.

Menurutnya, dugaan pencitraan tersebut muncul kembali lantaran konsekuensi tindakan Risma yang dinilainya telah kelewatan selaku Mensos.

Baca Juga: Gawat! Tempat Tidur RS Menipis, Satgas Covid-19: Indonesia Kini Sedang dalam Keadaan Darurat

"Artinya akan dibuat lagi nanti seperti dulu pak Jokowi, seolah-olah makan dengan rakyat ternyata sebetulnya di-set up secara sempurna lalu terlihat gambar aslinya bahwa sebetulnya itu adalah dibuat-buat," ucapnya.

Kejadian ini menurutnya adalah tiruan dari peristiwa 10 tahun yang lalu di saat Jokowi masih kampanye untuk menjadi presiden dengan gaya blusukannya yang terjun langsung di tengah masyarakat.

"Jadi betul-betul ini copy paste dari peristiwa 10 tahun lalu. Sekarang ada panitia pengumpul pengemis sekarang di Jakarta itu," tuturnya.

Baca Juga: Otoritas Islam Thailand Resmi Buat Aturan Terkait Muslim yang Kedapatan Bermesraan di Tempat Umum

Rocky Gerung juga menyayangkan mengapa Risma tidak memiliki cara lain untuk mengatasi kemiskinan.

"Kemiskinan itu ditemukannya di statistik, baca laporan bank dunia, asian development bankhuman development index, ibu Risma harus baca itu. Baru dia bercakap-cakap dengan kemiskinan," ucapnya.

Bahkan menurutnya saat ini kabinet kerja Jokowi sedang tertawa dengan tingkah Risma yang menemukan gelandangan di Jalan Thamrin.

"Satu kabinet lagi ketawa itu, karena kabinet yang sudah lebih dahulu ada di Monas, mereka itu bolak-balik ikuti jalan itu kan, pagi-pagi lewat situ. Mereka tahu gak ada pengemis di situ," tuturnya.

Baca Juga: El Rumi Tertahan di Bandara Dubai karena Tes PCR Expired: Nggak Tau Kenapa Boleh Terbang dari London

"Tiba-tiba menteri baru dari Surabaya datang dan langsung ada gelandangan, maka saya berpikir mungkin dia mengikuti bu Risma, pengemis ini dari Surabaya, karena dia fans kepada bu Risma," sambungnya.

Rocky Gerung pun berharap kepada Risma agar tetap berada di dalam kantor untuk menyiapkan kebijakan-kebijakan yang bisa berdampak ke seluruh daerah di Indonesia.

"Ibu Risma sebaiknya sudah masuk kantor, jangan keluar-keluar kantor, di depan komputer, brief pejabatnya, supaya bu Risma ngerti apa itu public policy di bidang social policy itu," ucapnya.

Baca Juga: Konon Pertama di Indonesia, Noah Akan Gelar Konser dengan Teknologi Unreal Engine

Ia menegaskan bahwa tidak akan ada dampak yang signifikan bagi negara Indonesia dengan Risma yang hanya menemui para gelandangan di kawasan Jakarta.

"Jadi hati-hati ibu Risma, harusnya tinggal di kantor, pastikan bahwa gak ada pengemis bansos yang berpura-pura untuk menjadi volunteer, kemudian mengkorupsi lagi uang bansos," tuturnya.

"Bersihkan gorong-gorong di kantor ibu Risma, lalu kasih sinyal pada PDIP supaya jangan jebloskan dia lagi di dalam peluang untuk korupsi, itu sebetulnya yang mesti dilakukan," tutup Rocky Gerung.

Baca Juga: Kim Jong Un Akui Strategi Ekonomi Korea Utara Gagal di Hampir Semua Sektor

Perlu diketahui, ternyata, di kolong Jalan Tol Waru-Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, ada sekitar 175 kepala keluarga (KK) yang berdiam. 

Namun, mereka tidak pernah dikunjungi Risma saat menjabat sebagai Wali Kota Surabaya selama dua periode.

Kolong Jalan Tol Waru-Tanjung Perak dekat Kampung 1001 Malam yang dijadikan tempat tinggal oleh 175 KK tunawisma itu masuk dalam kawasan Lasem Baru, Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan.

Mamik selaku pengurus Kampung 1001 Malam mengaku Risma belum pernah sama sekali berkunjung ke sini.

Baca Juga: Bangga, Remaja Cikarang Terpilih Terbang ke Inggris Bergabung dengan Garuda Select III

Namun dia menyebut yang pernah berkunjung adalah Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana (WS) yang kini menjabat Plt Wali Kota Surabaya, menggantikan Risma yang saat ini menjadi Mensos.

''Yang sering itu Pak Wisnu. Hampir tiap tahun. Kegiatannya itu sahur bareng. Tapi sekitar tiga tahun ini ndak ke sini,'' ucapnya.***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x