Sanggah Aksi Blusukannya hanya 'Gincu', Risma: Apa Kita Sudah Mati Rasa Melihat Begitu Diam saja?

- 8 Januari 2021, 17:35 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini (tengah) berbincang dengan  sejumlah tunawisma yang akan dipekerjakan di salah satu apartemen, Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 8 Januari 2021.
Menteri Sosial Tri Rismaharini (tengah) berbincang dengan sejumlah tunawisma yang akan dipekerjakan di salah satu apartemen, Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 8 Januari 2021. /Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO

PR BEKASI – Menteri Sosial (Menso) Tri Rismaharini membantah isu miring terkait aksi blusukannya menemui tunawisma atau Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang dianggap setting-an atau pencitraan.

Risma menjelaskan bahwa ia tidak tahu seluk beluk jalan atau wilayah di Jakarta sehingga bagaimana mungkin bisa merencanakan blusukan settingan.

"Saya ke Jakarta itu tidak tahu mau ke mana, maksudnya tidak hapal jalan, gimana mau setting," kata Risma, di Bekasi dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Jumat, 8 Januari 2021.

Baca Juga: Kasihani Habib Rizieq yang Dikabarkan Sakit, Refly: Penegakan Hukum di Republik Ini Menyedihkan

Risma menuturkan bahwa setiap hari blusukan dari tempat lain ke tempat lainnya. Kegiatan tersebut sudah dilakukan Risma sejak menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

"Saya setiap hari selalu berpindah dan itu saya lakukan sejak saya PNS, setiap hari saya tidak pernah jalan di jalan yang sama. Saya mempunyai rezeki lebih dari orang lain jadi saya berhak memberikan amal saya untuk orang lain," tutur Risma.

Dari aksi blusukan terbarunya, Risma mengantarkan lima orang PMKS untuk bekerja di kawasan bisnis yang dikembangkan PT Properti Tbk, Grand Kamala Lagoon Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Baca Juga: Kondisi Habib Rizieq di Penjara Dikabarkan Mengkhawatirkan, Kombes Yusri: Pengacaranya Salah!

"Saya kerja itu ga perlu dipamer-pamerkan, saya sebenarnya tidak ingin riya tapi apa kita sudah mati rasa melihat begitu diam saja?," ujar Risma.

"Jangan lihat saya sebagai menteri, itu di dalam gerobak ada anaknya. Saya tidak peduli di mana pun saya berada, kalau lihat ada yang begitu ya saya datangi, itu kewajiban kita sebagai manusia," sambungnya.

Risma mengaku kegiatan ini untuk menyemangati para PMKS yang merasa sudah tidak memiliki harapan agar mampu meningkatkan taraf perekonomian dengan bekerja di tempat yang lebih layak sesuai kemampuan yang dimiliki.

Baca Juga: Masjid Istiqlal Rampung Direnovasi, Jokowi: Renovasi Semakin Megah Bukan Berarti untuk Gagah-Gagahan

"Kalau ada niat pasti ada jalan asal ada kemauan seperti Pak Irman Yuda, pemulung yang saya datangi dan langsung tertarik dengan tawaran saya. Semoga ini menjadi penyemangat bagi para pemulung lain atau orang-orang yang kurang berntung," tutur Risma.

Salah seorang PMKS Irman Yuda (40) mengaku sudah enam tahun bekerja menjadi pemulung di Jakarta. Kala ditemui Mensos dirinya langsung menerima ajakan yang ditawarkan kepadanya.

"Saya inigin mengubah kehidupan saya dan saat ibu (Risma) menyambangi dan mengajak saya, langsung saya terima. Saya sekalian ingin menyampaikan pesan kepada ibu saya di Jogja, ibu jangan kauatirkan saya, sekarang saya Insya Allah kehidupannya membaik," ucap Irman Yuda.

Baca Juga: Resmi Dibebaskan dari Gunung Sindur, Abu Bakar Ba'asyir Ungkap Rasa Syukur

Sementara itu, Direktur Operasional PT PP Properti Grand Komala Lagoon Bekasi Rudi Harsono menyampaikan bahwa kelima PMKS yang diantar Mensos akan dipekerjakan sesuai kemampuan dengan status pekerja kontrak dan akan menerima upah sesuai Upah Minimum Regional (UMR) Kota Bekasi.

"Kita akan bekali mereka dengan pelatihan kerja. Kita butuhkan tenaga-tenaga untuk gardening, cleaning service apartemen. Kita diinfokan ada binaan dari kementerian, selama kiat bisa membantu kita akan akomodir." kata dia.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah