PR BEKASI - Pakar hukum tata negara Refly Harun turut menyoroti informasi calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) yang dibeberkan oleh Menteri Koordinasi bidang Politik, Hukum, dan Kemanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Sebelumnya, Mahfud MD membeberkan kelima nama calon Kapolri yang telah dirinya kurasi sebagai Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) untuk diajukan pada Presiden Jokowi.
"Ini 5 nama Komjen Pol. yang diajukan kepada Presiden oleh Kompolnas untuk dipilih sebagai calon Kapolri: 1) Gatot Edy Pramono; 2) Boy Rafly Amar; 3) Listyo Sigit Prabowo; 4) Arief Sulistyanto; dan 5)Agus Andriano," tutur Mahfud MD dalam akun Twitter-nya.
Baca Juga: Ketegangan Berlangsung Sejak 2019, Kini Turki dan Prancis Dikabarkan Siap Memperbaiki Hubungan
Menanggapi hal tersebut, Refly mengungkap siapapun yang terpilih sebagai Kapolri harus profesional, modern, dan terpercaya.
"Kalau saya siapapun yang dipilih Presiden Jokowi, sebenarnya PR terbesar bagi Kapolri adalah bagaimana menegakan promotor mereka. Promotor itu adalah profesional, modern, dan terpercaya," tutur Refly Harun.
Tiga kriteria tersebut, lanjut Refly, harus dinilai secara objektif.
"Persoalannya adalah promotor tersebut sudah tercapai atau tidak. Kita harus objektif dalam kondisi seperti saat ini, termasuk juga harapan ICW agar Kapolri peka terhadap pemberantasan korupsi," ujar Refly Harun.
Baca Juga: Bertemu di Internet, Orang Tua Asal Jatim Ini Beri Tambahan Nama Belakang 3 Anaknya dengan 'Dot Com'