Oleh karena itu, menurutnya, agar semua rakyat Indonesia mau vaksinasi Covid-19, maka pemerintah harus melakukan pendekatan ke masyarakat.
Salah satunya dengan menjelaskan kepada masyarakat secara proporsional terkait vaksin tersebut dan kenapa masyarakat diwajibkan vaksinasi, sehingga masyarakat percaya dan tidak ragu lagi.
Baca Juga: Ribka Tjiptaning Tolak Vaksinasi, Teddy Gusnaidi: Harus Diingatkan, Mungkin Dia Salah Baca Berita
"Saya merasa bahwa yang penting dari negara itu adalah proposional aja menjelaskannya pada masyarakat. Vaksin kita ini baru dua kali uji klinis," ujar Haris Azhar.
Lebih lanjut, Haris Azhar menuturkan bahwa dia menyukai pernyataan dr. Tirta beberapa waktu lalu yang menyebut bahwa vaksin Covid-19 bukan satu-satunya cara melawan pandemi Covid-19.
"Saya suka sama pendekatan dr. Tirta, dia bilang, 'vaksin ini bukan satu-satunya, dia menjadi pelengkap dari berbagai hal yang diamanatkan lewat UU Kekarantinaan Kesehatan'. Jadi PSBB, pengetatan, penutupan bandara, kampanye 3M, itu semua kelengkapan yang harusnya saling mengisi," kata Haris Azhar mengutip perkataan dr. Tirta.
Baca Juga: Bantah Prediksi Sri Mulyani, Rizal Ramli: Mohon Maaf, Tahun Ini Krisis Indonesia Jauh Lebih Serius
Haris Azhar pun menyimpulkan bahwa seharusnya vaksin itu diinformasikan oleh pemerintah ke masyarakat bukan malah dikampanyekan.
"Vaksin itu diinformasikan, bukan dikampanyekan ayo vaksin. Saya agak bingung juga ngelihat banyak orang ramai-ramai ayo vaksin, tadi pagi juga. Ini kok saya lihat kayak sunatan massal, orang pakai panggung, ada TV ini TV itu nonton," kata Haris Azhar.***