BMKG Klarifikasi Soal Kabar Gempa Susulan 8.2 Magnitudo Besar dan Anjuran Keluar Kota Mamuju

- 18 Januari 2021, 07:06 WIB
Kepala BMKG pusat Prof. Dwikorita Karnawati (kiri) bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mochamad Basoeki Hadimoeljono (kanan) saat kunjungan di sejumlah titik bencana di Kota Mamuju, Sulawesi Barat.
Kepala BMKG pusat Prof. Dwikorita Karnawati (kiri) bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mochamad Basoeki Hadimoeljono (kanan) saat kunjungan di sejumlah titik bencana di Kota Mamuju, Sulawesi Barat. /ANTARA/HO/

PR BEKASI - Beredarnya informasi salah yang mengatakan akan terjadi gempa susulan memicu tsunami hingga anjuran untuk keluar dari Mamuju mendapat respons dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat.

Ketua BMKG Prof. Dwikorita Karnawati dalam pernyataannya mengimbau agar seluruh masyarakat terutama di Mamuju dan Majene yang saat ini tengah terdampak bencana, agar tidak terpancing informasi sesat yang tengah beredar.

"Saya mohon masyarakat terutama di Mamuju dan sekitarnya, tidak perlu panik dan jangan terpancing isu, apalagi ada mengatakan kekuatan bisa magnitudo 8.2. Ada lagi mengatakan harus keluar dari Mamuju, itu tidak benar," kata Dwikorita seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Senin, 18 Januari 2021.

Baca Juga: Hari Kesembilan Pencarian Sriwijaya Air, Petugas Temukan KTP Penumpang hingga Casing CVR

BMKG sendiri diketahui tidak pernah mengeluarkan informasi gempa susulan dengan skala sebesar itu sebelumnya.

Termasuk dengan informasi potensi terjadinya tsunami di Majene dan sekitarnya.

"Tidak pernah BMKG menyatakan hal seperti itu. Salah sama sekali," kata Dwikorita.

Baca Juga: Sukses Juarai Yonex Thailand Open 2021, Greysia Polii/Apriyani Rahayu: Kami Hanya Ingin Menang

Menurut mantan Rektor wanita pertama Universitas Gadjah Mada itu, mengatakan bahwa imbauan yang dikeluarkan yaitu meminta masyarakat agar waspada dan menjauhi lokasi rawan seperti bangunan tua, lereng gunung dan daerah pesisir pantai.

"Kami imbau jauhilah bagnunan yang mudah runtuh, cari tempat yang aman, jauh dari runtuhan bangunan, jauh dari lereng yang rawan longsor atau lereng gunung , dan cukup jauh dari pantai," kata Dwikorita.

Terkait dengan gempa susulan, Dwikorita menjelaskan bahwa yang dikeluarkan oleh BMKG adalah anjuran untuk mewaspadainya, tidak sampai menginformasikan besaran gempa mencapai 8.2 magnitudo atau lebih besar dari peristiwa sebelumnya yang terjadi.

Baca Juga: Link Live Streaming Liverpool vs MU, Pertaruhan Posisi Puncak dan Juara Liga Inggris 2020/2021

"Itu besar (6.2 magnitudo), tapi lebih banyak (skala gempa) rendah dari kemarin, itu saja. Semoga kita semua aman," kata Dwikorita.

Karena itu Dwikorita sekali lagi meminta agar seluruh masyarakat tidak perlu panik secara berlebihan, apalagi mengikuti isu untuk segera pergi meninggalkan Kota Mamuju.

Sebaliknya masyarakat diimbau untuk dapat tenang namun perlu waspada, sampai keadaan dapat kembali normal.

Baca Juga: Janji Hari Pertama Menjabat, Joe Biden Segera Hapus Kebijakan Larangan Masuknya WN Negara Muslim

"Tidak perlu keluar Mamuju, kalau itu benar, tentu aku lari (keluar) duluan, karena kita masih di sini. Insya Allah, Allah melindungi kita semua," ucap Dwikorita.

Sebelumnya kunjungan Kepala BMKG pusat Prof Dwikorita di Sulbar, turut bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mochamad Basoeki Hadimoeljono di sejumlah titik bencana di Kota Mamuju.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x