"Macet menurun itu jelas bukan karena kinerja tp karena kondisi atau situasional penurunan aktivitas warga sejak PSBB. Buktinya penjualan BBM @pertamina menurun," ucap Ferdinand Hutahaean.
Menurut saya Tweet ini masuk kategori PEMBODOHAN PUBLIK DAN KEBOHONGAN PUBLIK yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Macet menurun itu jelas bukan krn kinerja tp krn kondisi atau situasional penurunan aktivitas warga sejak PSBB. Buktinya penjualan BBM @pertamina menurun. https://t.co/UlX4nle62g— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) January 18, 2021
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan hasil temuan TomTom Traffic, kemacetan di DKI Jakarta mengalami penurunan selama periode 2020.
TomTom Traffic adalah perusahaan mobilitas berskala global yang bergerak di sektor navigasi dan real time traffic information.
Selama empat tahun terakhir yakni sejak 2017 hingga 2020, peringkat dan indeks tingkat kemacetan DKI Jakarta terus menurun.
Baca Juga: 'Berkah' Masa PPKM bagi Pemkab dan Pengelola Wisata di Garut
Pada 2017, DKI Jakarta menduduki peringkat 4 kota termacet di dunia dengan tingkat kemacetan 61 persen.
Setahun berikutnya, posisi Jakarta membaik jadi peringkat ketujuh dengan tingkat kemacetan 53 persen.
Kemudian pada 2019, peringkat DKI Jakarta membaik 3 peringkat atau berada di posisi 10 dengan tingkat kemacetan 53 persen.
Terakhir pada 2020, posisi DKI Jakarta keluar dari 10 besar kota termacet di dunia. DKI Jakarta berada di peringkat 31 dengan tingkat kemacetan 36 persen.
Baca Juga: Sindir Anies Baswedan Soal Flyover 'Mewah' Tapal Kuda, Ferdinand Hutahaean: Berapa Nilai Proyeknya?