Meski Ada Vaksinasi, Pakar Prediksikan 4 Tahun ke Depan Masih Wajib Gunakan Masker

- 18 Januari 2021, 17:52 WIB
Pakar Imunologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Agung Dwi Wahyu Widodo.
Pakar Imunologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Agung Dwi Wahyu Widodo. /ANTARA/HO/WI

PR BEKASI - Penggunaan vaksin untuk upaya penanganan pandemi Covid-19 memang diperlukan, meski begitu penerapan protokol kesehatan harus dilakukan tetap dijalankan.

Termasuk dengan penggunaan masker yang saat ini diwajibkan guna mencegah penyebaran virus Corona, menurut pakar akan tetap dilakukan, bahkan hingga empat tahun ke depan.

Pernyataan itu diungkapkan oleh pakar imunologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Agung Dwi Wahyu Widodo. Menurutnya, melepas masker dan kemungkinan bisa tidak memakainya lagi adalah ketika pandemi berakhir.

Karena itu ia menilai bahwa prediksi empat tahun ini bisa menjadi lebih panjang, tergantung kedisiplinan seluruh pihak untuk ikut bersama ambil bagian dari menekan penyebaran Covid-19 saat ini.

Baca Juga: Komnas HAM Sebut Kematian Laskar FPI Bukan Pelanggaran Berat, Refly Harun: Senang Pasti Jokowi

"Jadi wajib menggunakan masker selama empat tahunan itu, Dan bisa lebih panjang lagi kalau masyarakat tidak patuh aturan," kata Agung Dwi seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Senin, 18 Januari 2021.

Dijelaskan Agung, adanya vaksinasi tahap pertama yang dilakukan saat ini, tidak lantas membuat tubuh menjadi kebal secara langsung. Namun dibutuhkan waktu sekira satu minggu untuk dapat benar-benar mulai menghasilkan antibodi.

Hal lainnya, disebutkan bahwa dalam kurun waktu tersebut, antibodi yang dihasilkan juga masih tergolong rendah.

Perlu diperhatikan juga, jika merujuk pada beberapa kasus yang terjadi pada penyakit Hepatitis B, justru ditemukan beberapa contoh vaksinasi justru tidak membentuk antibodi. 

Baca Juga: Akui Tak Terlibat Korupsi Dinas PUPR Banjar, Anak Rhoma Irama: Kalau Mau Belajar Kuda Baru ke Saya

Jika terjadi seperti itu, maka vaksinasi tidak akan berpengaruh kepada seseorang yang divaksinasi, sehingga infeksi masih bisa dimunkinkan terjadi.

"Setelah pemberian vaksin pertama, antibodi masih belum terbentuk. Sambil menunggu antibodi meningkat dengan baik, kita tetap harus memakai masker dan mematuhi protokol kesehatan lainnya," kata Agung.

Diingatkan kembali, sebetulnya tujuan dari vaksinasi bukanlah untuk menghentikan penularan virus. Sebab itu Agung menyarankan agar protokol kesehatan dapat terus dilakukan.

Seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, mengurangi mobilisasi dan menjauhi kerumunan.

Baca Juga: Terungkap, Ini Alasan Ayah Indah Permatasari Restui Anaknya Menikah dengan Arie Kriting

"Pemberian vaksin juga tidak melindungi kita dari proses penularan virus. Karena walaupun sudah divaksin, transmisi virus kan tetap terjadi," kata Agung Dwi.

Agung juga mengingatkan bahwa selain pemberian vaksin tidak secara langsung meningkatkan kekebalan tubuh, namun juga hasil vaksinasi setiap orang tidaklah sama. 

Sebab itu perlu sekali penggunaan masker yang benar untuk mengantisipasi masuknya virus ke dalam tubuh.

"Penggunaan masker dapat meminimalisir virus yang masuk ke dalam tubuh. Sehingga jumlahnya kecil dan dapat dilawan oleh sistem kekebalan tubuh," kata Agung.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x