Akui Tidak Bisa Sendiri Hadapi Covid-19, Gibran Rakabuming Butuh Kekompakan Daerah Sekitar Solo

- 18 Januari 2021, 20:47 WIB
Calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku tak bisa sendiri dalam tangani covid-19 di Solo
Calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku tak bisa sendiri dalam tangani covid-19 di Solo /ANTARA/Syaiful hakim/ANTARA

PR BEKASI - Calon Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka berencana akan menggandeng sejumlah kabupaten di sekitar Solo, agar bersama-sama membangun kekompakan untuk memulihkan ekonomi pascapandemi.

"Concern kami di tahun 2021 ini menjadi tantangan ke depan mengingat Covid-19 dampaknya bukan hanya ke kesehatan tetapi juga ekonomi," kata Gibran Rakabuming.

Sebab menurut anak pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu, Solo merupakan magnet dari daerah sekitar, terbukti dengan banyaknya masyarakat dari daerah lain yang beraktivitas di daerah itu. 

Baca Juga: Komnas HAM Jamin Tak Ada Intervensi dalam Kasus FPI, Haikal Hassan: Sampai Nanti Di Pengadilan Allah

Rencananya komunikasi akan dibuka dengan daerah penyangga seperti Kabupaten Sukoharjo, Boyolali, Wonogiri, Karanganyar, Klaten, dan Sragen yang menjadi salah satu prioritasnya.

Kerja sama yang akan dilakukan akan dimulai melalui dialog antarkepala daerah.

"Yang penting harus kompak, jangan jalan sendiri-sendiri, karena apa yang terjadi di kabupaten lain akan berdampak di Solo. Kalau jumlah penduduk di Solo sendiri sekitar 500.000 jiwa, di siang hari jumlahnya bisa sampai 2.5 juta jiwa," ungkap Gibran Rakabuming.

"Artinya Solo menjadi magnet di daerah sekitar, jelas kita buka komunikasi, hilangkan ego sektoral," ucap Wali Kota Solo terpilih itu, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Senin, 18 Januari 2021.

Baca Juga: Sindir Rekan PDIP-nya Ribka Tjiptaning, Dewi Tanjung: Nyai mah Enggak Punya Duit Buat Bayar Denda

Kekompakan ini penting menurut Gibran, sebab ia menilai selama ini kebijakan yang dikeluarkan oleh masing-masing kepala daerah terkesan tidak kompak.

"Misalnya anak kecil dan ibu hamil dilarang masuk mal, itu sudah diterapkan di Solo, tetapi mereka 'ngeyel' kemudian milih ke mal di luar Solo. Jangan sampai yang ketat hanya Solo tetapi daerah lain tidak," katanya.

Kemudian untuk bentuk kerja sama lain, Gibran Rakabuming berencana akan mengeluarkan sejumlah kebijakan yang dapat mengatasi permasalahan yang terjadi di sektor UMKM.

"Pemulihan ekonomi harus fasilitasi restrukturisasi kredit untuk UMKM, memperbanyak program padat karya untuk yang terdampak PHK (pemutusan hubungan kerja), dan memberikan kelonggaran retribusi dan pajak untuk UMKM serta membuka peluang akan kami siapkan 'creative hub'," katanya.

Baca Juga: Apresiasi Capaian Yonex Thailand Open, Rionny Mainaky: Semoga Kejuaraan Berikutnya Tambah Satu Gelar

Melalui creative hub atau pusat inkubasi bisnis kreatif tersebut, diharapkan para anak muda dapat meningkatkan daya saing, termasuk hingga mengangkat UMKM di Solo menjadi naik kelas dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang saat ini.

"Selain itu masalah kreativitas ini, saya ingin ada pusat inkubasi bisnis untuk mengembangkan startup, ingin ada co-working space untuk ruang kerja dan kolaborasi, kami ingin ada creative space sebagai ruang pameran dan seni," ucap Gibran.

"Dan yang paling penting adalah makerspace sebagai ruang kerja untuk menghasilkan barang jadi karena sebetulnya anak muda Solo kreatif semua, tinggal diberikan ruang dan panggung," katanya.

Kemudian terkait dengan aturan jalannya bisnis di era pandemi, menurut Gibran, yang terpenting adalah memastikan penerapan protokol kesehatan dijalankan.

Baca Juga: Komitmen Pantau Terus Kasus HRS, Neno Warisman: Banyak yang Tak Rela Lihatnya Diperlakukan Tak Benar

"Seperti belum lama ini kan sempat viral warung (yang diminta tutup oleh Pemkab Sukoharjo), jangan sampai hal seperti itu terjadi di Kota Solo. UMKM di Kota Solo sudah sangat terpukul karena Covid-19," kata Gibran.

"Pembatasan jam operasional perlu diperketat tetapi jangan membatasi ruang gerak mereka, warung buka malam tidak masalah tetapi lebih memperbanyak layanan delivery, kalau makan di tempat harus dibatasi, itu kan sudah ada di SE (Surat Edaran) juga," sambung Gibran.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x