"Kita harus yakin dengan integritas Risma, walaupun Risma bukanlah orang yang dependen, dia akan sangat tergantung pada PDIP terutama Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menyangkut eksistensi dia di tahun 2022 mendatang, seandainya Pilkada jadi digelar dan tidak ditunda untuk 2024," ucapnya.
Sebelumnya, menurut Muslim, PDIP ingin menempatkan Risma menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Baca Juga: Kerap Incar Etnis Muslim Rohingya, Pendukung Biksu Radikal Bentrok dengan Kepolisian Myanmar
“Selama ini, PDIP menjadi pemenang di Jakarta tetapi gubernur justru bukan dari PDIP,” ucapnya.
Ia menyampaikan, relawan Risma ini akan melakukan kolaborasi dengan para buzzer untuk menjatuhkan Anies Baswedan.
“Tiap hari buzzer akan memberitakan keburukan Anies,” ujar Muslim.
Diketahui, Risma telah menargetkan akan membuat KTP bagi kaum marjinal di DKI setidaknya 100 orang perhari dengan kerja sama antara Kemensos dan Dukcapil, termasuk dengan Bank Mandiri untuk pembukaan rekening bagi warga marjinal.
Baca Juga: 17 Tahun Mengaspal di Indonesia, Masihkan Daihatsu Xenia Jadi 'Sahabat Keluarga'?
Risma berharap dengan memiliki KTP, masyarakat marjinal di DKI bisa mendapat bantuan pemerintah.
“Dengan demikian maka kita bisa akses bantuan agar mereka bisa segera keluar dari kemiskinan yang sebetulnya karena tidak ada rumah. Kami juga tidak salah administrasi karena pasti alamat dan NIK-nya,” kata Risma.***
Editor: M Bayu Pratama
Sumber: YouTube Refly Harun