Dalam surat edaran itu, pihaknya meminta kepada para pedagang daging se-Jabodetabek agar pedagang tidak mogok berjualan sebagai bentuk aksi tanda protes, tetapi cukup mengurangi volume penjualan.
Tulis Abdullah, surat edaran itu merupakan imbauan bagi pedagang daging sapi untuk menyikapi persoalan daging dengan pertimbanan yang matang.
Baca Juga: Haikal Hassan Sampaikan Pesan Tersembunyi untuk Komnas HAM, Muannas Alaidid: Sok Paling Suci
IKAPPI mengetahui kesulitan pedagang daging saat ini dan juga mengetahui daya beli masyarakat yang terus menurun akibat pandemi Covid-19.
"Maka dari itu kami meminta agar tidak mogok, karena juga harus dipertimbangkan kehilangan pelanggan adalah menjadi pertimbangan yang paling dominan dari efek mogok berdagang selama tiga hari ke depan," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Rabu, 20 Januari 2021.
IKAPPI meminta para pedagang daging memikirkan kembali aksi mogok selama tiga hari itu mulai 20 Januari 2021.
Baca Juga: Khawatir Penjarahan Jika Bansos Dipersulit untuk Korban Gempa Sulbar, HNW: Rakyat Sudah Menderita
Pasalnya masih ada warung-warung rumahan yang memerlukan suplai daging sapi.
Dia juga khawatir apabila aksi mogok berdagang itu akan berimbas pada sepinya pedagang yang lain.
Oleh karena itu, mohon agar aksi mogok selama tiga hari ke depan dipikirkan kembali.