Respons Ujaran Rasis terhadap Natalius Pigai, Veronica Koman: Rasis Beneran Dibiarkan

- 25 Januari 2021, 18:43 WIB
Veronica Koman
Veronica Koman /

PR BEKASI - Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Yan Harahap mengungkap adanya ujaran rasisme yang menimpa aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) asal Papua Natalius Pigai selama Januari 2021.

Dalam unggahan Twitter-nya, Natalius Pigai dua kali mendapat ujaran rasisme terkait fisiknya oleh sejumlah pihak yang diduga berseberangan pandangan dengannya.

Dua orang yang melakukan ujaran kebencian tersebut, ungkap Yan Harahap, adalah Yusuf Leonard Henuk dan Ambroncius Nababan.

Baca Juga: Konflik Harta Warisan Sempat Memanas, Rizky Febian Sebut Sudah Berakhir: Kalau Ada Haknya, Aku Kasih

Guru besar Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU) Prof. Ir. Yusuf Leonard Henuk menyerang fisik Pigai dengan menyamakannya dengan seekor monyet.

"Pace Natalius Pigai beta mau suruh ko pergi ke cermin lalu coba bertanya pada diri ko: 'Memangnya Natalius Pigai punya kapasitas di negeri ini?'" kata Yusuf L Henuk dalam akun Twitter-nya.

Sementara itu, politisi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Ambroncius Nababan melakukan hal serupa yakni menyamakan Pigai dengan seekor gorila.

Baca Juga: Diserang Pegal karena Duduk Seharian saat WFH, Simak Tips Pencegahannya Berikut Ini

"Edodoe pace. Vaksin ko bukan sinovac pace, tapi ko pu sodara bilang vaksin rabies," kata Ambroncius.

Ironisnya, tambah Yan Harahap, Ambroncius Nababan justru pernah mencalonkan diri sebagai anggota legislatif DPR RI - DPRD Provinsi Papua.

"Manusia rasis ini ternyata pernah minta dukungan, doa, dan restu warga Papua yang telah dihinanya. Manusia tak ada akhlak," ucap Yan Harahap dalam akun Twitter-nya.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Foto Sepatu Merek Jepang Gunakan Lafaz Allah sebagai Alas Sepatu, Simak Faktanya

Aktivis HAM Veronica Koman turut menyampaikan komentar terkait hal tersebut dalam akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Senin, 25 Januari 2021.

Menurutnya, ujaran rasisme terhadap orang Papua acap kali dibiarkan, sedangkan aktivis Papua malah mendapatkan kriminalisasi.

"Aktivis Papua belakangan ini sering dikriminalisasi dengan pasal ujaran kebencian (padahal ga sesuai kriteria hukum 'ujaran kebencian'), sedangkan ujaran kebencian rasis beneran terhadap orang Papua dibiarkan," kata Veronica Koman.

Baca Juga: Cek Fakta: Satgas Covid-19 Dikabarkan Beri Bantuan IVIG Gratis untuk Tenaga Medis Terpapar Covid-19

Veronica Koman juga mengungkap, orang-orang Papua sudah membuat petisi dalam semalam untuk menangkap orang-orang yang melakukan ujaran rasisme terhadap Natalius Pigai.

"A petition by West Papuan people demanding the racist to be arrested has reached hundreds of signatures overnight, (petisi yang dibuat orang Papua untuk menangkap pelaku tindakan rasis telah mendapat ratusan tanda tangan)," ucap Veronica Koman.

Baca Juga: Amnesty Internasional Angkat Bicara Terkait Kasus Pemaksaan Jilbab Terhadap Siswa Non Muslim

Selain itu, tambah Veronica, sekelompok orang telah melaporkan peristiwa tersebut ke aparat yang berwenang.

"A group of them is currently reporting the incident to the police, (sekelompok orang Papua saat ini tengah melaporkan ke polisi)." ujar Veronica Koman.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Twitter @VeronicaKoman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x