Menjawab Soal Isu Jenazah Seolah Dicovidkan, dr.Tirta Beri Penjelasan Ini

- 30 Januari 2021, 13:47 WIB
dr. Tirta merespons isu seputar jenazah yang dianggap di-Covid-kan.
dr. Tirta merespons isu seputar jenazah yang dianggap di-Covid-kan. /Instagram/@dr.tirta.

PR BEKASI - Relawan penanganan Covid-19 Tirta Mandira Hudhi alias dr. Tirta menjawab beberapa isu yang beredar di masyarakat perihal pasien yang dianggap tidak memiliki riwayat terinfeksi Covid-19, namun seolah dijadikan pasien Covid-19 dan dimakamkan dengan cara Covid-19.

Terhadap hal itu dr.Tirta mengatakan jika merujuk organisasi kesehatan dunia (WHO), maka ketika seseorang meninggal dengan tidak diketahui penyebab sebelumnya, yang dilakukan pertama kali adalah melakukan tes swab. 

Tujuannya adalah untuk memastikan, apakah pasien terinfeksi Covid-19 atau tidak. Dengan cara itu juga diharapkan para tenaga kesehatan yang bertugas di lapangan bisa mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Kian Mengkhawatirkan, 28 Triliun Metrik Ton Es di Kutub Telah Mencair, Cukup untuk Tutupi Pulau Jawa

"Ada peraturan di Permenkes dan itu berdasarkan WHO siapapun yang meninggal dalam keadaan dadakan dan tidak diketahui penyebabnya itu wajib swab terlebih dahulu. Ini adalah salah satu bentuk proteksi untuk nakes (tenaga kesehatan)," kata dr.Tirta seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Instagram miliknya, Sabtu, 30 Januari 2021.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Cipeng | TIRTA (@dr.tirta)

Durasi atau lama hasil tes swab keluar juga dikatakan dr.Tirta bisa menjadi faktor penentu apakah pasien pada akhirnya akan dikuburkan secara Covid-19 atau tidak.

"Kalau misalkan itu ternyata hasil swab-nya lama tetapi ternyata ada gejala-gejala mirip Covid, dia dikuburkan secara Covid, jadi bukan di-Covid-kan. Karena itu untuk keamanan kami juga," katanya.

Lain lagi jika ketika seseorang meninggal tanpa diketahui jelas penyebabnya, namun usai di tes swab hasilnya positif. Menurut dr.Tirta bisa saja dia meninggal karena terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Sebut Tolak Ukur Pemilihan Kapolri Tidak Jelas, IPW: Membingungkan Institusi Polri

Sebab itu ia mengatakan agar lebih aman, maka jenazah akan dimakamkan dengan tata cara pemakaman jenazah Covid-19.

Menurutnya banyak hal yang memungkinkan pasien bisa terinfeksi Covid-19, seperti pasien adalah orang tanpa gejala (OTG), sehingga selama ini dianggap tidak terinfeksi Covid-19, namun ternyata telah terinfeksi.

"Kalau dia meninggal dadakan, sebelumnya enggak jelas terus di swab ternyata positif, berarti dia bisa meninggal karena Covid, mungkin ada pneumonia atau dia OTG. Untuk lebih amannya dimakamkan secara Covid," katanya.

Baca Juga: Nilai Meroket 1.700 Persen Hingga Akhirnya Terhenti, Platform Trading Larang Perdagangan Saham GameStop

Sementara itu jika penyebab pasien meninggal secara jelas diketahui penyebabnya bukan karena Covid-19, maka jenazah akan dikuburkan secara biasa saja.

"Kalo dia kecelakaan, terbukti kecelakaan dan dia tidak ada gejala sebelumnya, ya dia dikuburkan biasa," kata dr.Tirta.***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah