Minta Jokowi Abaikan 'Drama' Demokrat dan AHY, Hanura: Biarkan Mereka Main Sinetron Politik

- 2 Februari 2021, 15:56 WIB
Politisi Partai Hanura, Gede Pasek Suardika sayangkan nama Jokowi terseret kasus kudeta Moeldoko dan Partai Demokrat.
Politisi Partai Hanura, Gede Pasek Suardika sayangkan nama Jokowi terseret kasus kudeta Moeldoko dan Partai Demokrat. /Facebook/gede.paseksuardika

PR BEKASI - Sekretaris Jenderal DPP Partai Hanura I Gede Pasek Suardika menanggapi soal isu kudeta yang menimpa Partai Demokrat.

Dia mempertanyakan kenapa isu tersebut ikut menarik nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam aliran pusaran kudeta tersebut.

Saat mengunggah foto antara Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Kepala Staf Presiden, Moeldoko, Gede Pasek Suardika mengungkapkan bahwa Jokowi perlu mengetahui bahwa kisah antara Moeldoko dan Partai Demokrat pernah ada.

Baca Juga: Dituduh Memanfaatkan Betrand Peto, Sarwendah: Kami Tak Pernah Mengambil Sepeser pun Penghasilan Anak-anak

"@Jokowi harus tahu bahwa alkisah pernah ada ini.... Sehingga tidak terjebak dalam permainan 2024. Fokus saja pada kerja kerja kerja layani rakyat. Biarkan mereka bermain sinetron politik. Entah apa jadi FTV, Telenovela, atau yang lainnya," kicau Gede Pasek Suardika,

Dia meminta kepada Jokowi untuk tidak terjebak dalam pusaran permainan kudeta Partai Demokrat.

Dinilainya hal itu tidak perlu ditanggapi, dikatakan itu hanya untuk menaikkan rating saja.

"Biarkan jadi urusannya Jenderal vs Mayor dan Jenderal saja dengan tim hore masing-masing," cuitnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @G_paseksuardika pada Selasa, 2 Februari 2021.

Baca Juga: Telah Berdamai dengan Rizky Febian Soal Harta Warisan Lina, Teddy: Dari Dulu Saya Gak Pernah Minta ke Orang

I Gede Pasek Suardika juga mempertanyakan kenapa tidak hanya berfokus pada dalang yang dituduhkan dalam gerakan tersebut yaitu, Moeldoko. 

"Yang unik, kenapa @jokowi yang dipaksa ditarik dalam pusaran "kudeta" di Partai Demokrat. Kenapa tidak fokus di @GeneralMoeldoko saja?" cuit Gede Pasek Suardika.

Dia melanjutkan, bahwa menurutnya sudah bukan posisi yang strategis bagi Jokowi untuk mengurusi perihal partai politik.

Terlebih, dalam isu tersebut juga disebutkan bahwa kudeta itu berkaitan dengan Pemilihan Presiden 2024, padahal Jokowi sudah pasti tidak dapat mencalonkan diri.

Baca Juga: Soroti Isu Kudeta Partai Demokrat, Guntur Romli: Ini Bukan Cuma Karakter Baper tapi Potensi Jadi Orang Tiran

Dia berharap kisah yang disebutnya sebagai drama Korea ini dapat segera dibuat versi lokalnya saja.

"Bukankah tidak strategis lagi bagi Jokowi ngurusi parpol untuk Pilpres mendatang karena tidak bisa calon lagi. Semoga kisah Drakor bisa dilokalkan saja," cuit Gede Pasek.

Sebelumnya, Gede Pasek juga mengatakan kalau dia tidak habis pikir atas sikap dari Moeldoko.

Dia merasa heran karena sosok seperti Moeldoko bisa ikut bergabung bersama koruptor yang juga disebut sebagai dalang dari kudeta tersebut yaitu mantan kader Partai Demokrat Nazaruddin dan kader Partai Demokrat yang masih aktif, Jhonny Allen Marbun.

Baca Juga: Ajak Komisi Internasional Kecam Kudeta Militer Myanmar, Joe Biden Ancam Berlakukan Sanksi Berat

"Yang tidak habis pikir, kok bisa kelas @GeneralMoeldoko gabung bersama koruptor Nazaruddin - Jhonny Allen dituduh mau ambil alih Partai Demokrat," kicaunya. 

Gede Pasek menilai kekuatan Partai Demokrat yang riil itu berada di Cikeas.

Selain itu dalam sejarahnya, yang dapat mengalahkannya hanya Duren Sawit saja.

"Kekuatan PD itu riil ada di Cikeas, dan dalam sejarahnya yang pernah bisa mengalahkannya hanya Duren Sawit. Semoga Mas @AgusYudhoyono baik2 saja," kata Gede Pasek Suardika.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah