Hersubeno Arief Bongkar Tokoh yang Diduga Pelihara Abu Janda, Sebut Nama Mantan Kepala BIN

- 2 Februari 2021, 21:44 WIB
Jurnalis senior FNN, Hersubeno Arief ungkap tokoh yang 'memelihara' Abu Janda.
Jurnalis senior FNN, Hersubeno Arief ungkap tokoh yang 'memelihara' Abu Janda. /YouTube FNN

PR BEKASI - Jurnalis senior FNN sekaligus pengamat politik Hersubeno Arief mengungkapkan tokoh yang diduga kuat telah memelihara Permadi Arya atau Abu Janda berdasarkan petunjuk-petunjuk yang ada saat ini.

Dirinya juga yakin bahwa saat ini angin perubahan politik sedang berembus sangat kencang ke arah seorang pegiat media sosial Abu Janda.

"Kalau Abu Janda ini tidak waspada maka dia bisa dilibas oleh angin perubahan politik itu  karena itu dia harus betul-betul waspada dan mencari tempat perlindungan," ucapnya.

Baca Juga: Pulau Lantigiang Diduga Dijual Rp900 Juta, Kepolisian Kepulauan Selayar Gegas Usut Kasus 

Hersubeno Arief membeberkan bahwa tanda-tanda perubahan angin politik tersebut dimulai dengan pelaporan Abu Janda oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).

Bahkan seluruh pengurus KNPI di semua wilayah di Indonesia diperintahkan untuk melaporkan Abu Janda ke Polda masing-masing.

Kemudian yang paling mengejutkan menurutnya adalah pernyataan keras dari Nahdlatul Ulama (NU) yang selama ini dianggap sebagai organisasi yang melindungi dan menaungi Abu Janda.

"Banyak sekali tokoh-tokoh NU yang berkeberatan dan meminta agar PBNU khususnya ansor menindak Abu Janda, karena pernyataan dia ini dianggap memecah belah dan menimbulkan situasi yang tidak nyaman, antara NU dan ormas-ormas Islam lainnya," ujar Hersubeno Arief.

Baca Juga: Cek Fakta: Mulai 1 Februari 2021, Rapid Test Dikabarkan Dihapus Ssebagai Syarat Naik Kereta dan Pesawat 

Kemudian Arief juga menyoroti semua partai-partai politik termasuk partai pro rezim yang menyatakan dukungannya agar Abu Janda segera diproses oleh Bareskrim Polri.

"Namun ada satu yang tidak atau belum mendukung pelaporan dari Abu Janda, partai itu adalah PDIP," ungkapnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com Selasa, 2 Februari 2021.

Tapi sebetulnya, ungkap Arief, sudah ada seorang politisi PDIP yang menyampaikan responsnya terhadap pernyataan kontroversial Abu Janda tersebut, yakni Budiman Sudjatmiko.

"Kesimpulannya, menurut Budiman Sudjatmiko, Abu Janda ini adalah seorang yang punya banyak minat dan satu hal yang penting digarisbawahi, ia menyimpulkan bahwa orang seperti Abu Janda ini tidak punya niat jahat," ucapnya

Baca Juga: Pemerintah Ubah Lagi Swab Test dengan Tes Saliva untuk Deteksi Covid-19, Disebut Lebih Cepat dan Nyaman  

Ia menyampaikan bahwa pernyataan tersebut adalah kesimpulan sementara dan satu-satunya suara yang keluar dari PDIP.

Lebih lanjut, Hersubeno Arief pun membahas soal kemungkinan Abu Janda adalah seorang agen yang disusupkan ke NU dengan tugas memecah belah.

Karena pernyataan seperti ini sangat sensitif, dia mengambil petunjuk dari pernyataan seorang figur yang sangat otoritatif, yakni mantan Wakil Kepala BIN yang juga pernah menjadi pengurus PBNU, KH As'ad Said Ali.

Ternyata, kata Arief, sepak terjang Abu Janda sudah diamati cukup lama oleh Ketua Dewan Penasehat GP Ansor tersebut dan KH As'ad Said Ali juga telah berkesimpulan bahwa Abu Janda adalah seseorang disusupkan ke NU dengan tugas memecah belah.

Baca Juga: Selain Lagu Ampun Bang Jago, Ternyata Wanita Ini Pernah Pakai Lagu Indonesia Lainnya 

"Dia pernah menanyakan kepada pengurus GP Ansor, "Bagaimana mungkin orang seperti Abu Janda itu kemudian bisa ikut pelatihan kadernya?" Sebab biasanya, seseorang itu masuk menjadi kader itu setelah mendapat rekomendasi pengurus cabang atau wilayah banser di provinsi atau kabupaten," ucap Arief.

Namun pada kasus Abu Janda, ungkapnya, pegiat media sosial itu tidak mendapat rekomendasi sama sekali dari pengurus cabang atau wilayah.

Arief menyampaikan, ternyata berdasarkan pernyataan KH As'ad Said Ali, Abu Janda mendapatkan rekomendasi dari seorang tokoh NU yang tidak disebutkan namanya.

"Dari situ kita boleh bertanya kalau begitu siapa tokoh PBNU yang berpengaruh ini sehingga dia bisa merekomendasikan Abu Janda ikut pelatihan kader Ansor," tuturnya.

Baca Juga: Dijanjikan Rp100 Juta per Orang Jika Moeldoko Jadi Ketum Demokrat, Arief Munandar: Hal yang Wajar Tapi... 

"Dari situ juga kita bisa telusuri siapa tokoh yang merekomendasikan dan kemudian kita bisa lihat latar belakang dari tokoh ini, apakah betul dia punya kepentingan-kepentingan menyusupkan Abu Janda seperti yang disinyalir KH As'ad Said Ali?," sambungnya.

Dirinya juga mengungkapkan kecurigaannya kepada mantan Kepala BIN, Eks Jenderal TNI AM Hendropriyono karena pernah bersentuhan dengan KH As'ad Said Ali semasa jabatannya.

"Hendropriyono itu pernah menjadi kepala BIN pada periode 2001-2004 pada waktu pemerintahan dijabat oleh Bu Mega," ujarnya.

Baca Juga: Disebut Akan Gantikan Tes Swab untuk Deteksi Covid-19, Berikut ini Cara kerja Tes Saliva 

Menurutnya, menyoroti nama Hendropriyono penting lantaran dalam berbagai unggahan Abu Janda di media sosialnya, pegiat media sosial tersebut kerap mengeklaim kedekatan dirinya dengan mantan Jenderal TNI tersebut.

"Bukan hanya dekat, dalam sebuah unggahan dirinya bersama Hendropriyono di Instagramnya, dia menyebut bahwa pak Hendropriyono itu adalah ayah sekaligus mentornya," tuturnya.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah