Menag Yaqut Cholil Qoumas atau akrab disapa Gus Yaqut ini menyampaikan tidak ada dasar atas nama kebebasan agama sehingga bertindak tidak adil.
“Kita saling memahami keberagaman. Kita tekankan lagi kita berbangsa dan bernegara termasuk dalam beragama kita memiliki kebebasan melakukan ekspresi kita,” ujar Gus Yaqut.
Lanjutnya, Gus Yaqut menyampaikan bahwa kebebasan kita ini dibatasi kebebasan orang lain.
“Tidak ada dasar kita berlaku semena-mena atas nama kebebasan agama,” tutur Gus Yaqut.
Untuk sekolah dengan murid multi-agama, kata dia, agar toleransi keberagaman dan kebersamaan terus dijaga karena akan memperkuat generasi.
“Anak didik harus dibiasakan dengan perbedaan yang ditunjukan oleh bangsa yang besar ini. Di masa depan anak didik akan tumbuh menjadi manusia toleran menghargai perbedaan. Perbedaan-perbedaan ini jika dikemas menjadi kekuatan,” ujarnya.
Perlu diketahui bahwa beberapa waktu lalu sempat ramai kasus dugaan pemaksaan jilbab kepada siswa beragama non-Islam.
Kasus itu terjadi di sekolah menengah atas di Sumatra Barat.***
Editor: M Bayu Pratama
Sumber: ANTARA