PR BEKASI – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan inspeksi mendadak ke Rumah Pompa Mberok di Kota Semarang pada Minggu, 7 Februari 2021.
Inspeksi mendadak itu Ganjar Pranowo lakukan berkaitan dengan banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Semarang pada Sabtu, 6 Februari 2021.
Dalam inspeksinya, Ganjar Pranowo dibuat kaget lantaran tidak semua pompa yang berada di Kawasan Kota Lama itu berfungsi.
Baca Juga: Pegawai Rumah Sakit dengan Ceroboh Disuntik 5 Dosis Vaksin Covid-19, Kemenkes Yakin Tak Berbahaya
Dari tiga pompa yang terpasang hanya difungsikan satu pompa saja. Tidak difungsikannya dua pompa lainnya karena permasalahan administratif yang belum rampung.
“Itu belum dinyalakan karena masalah administratif Pak. Pekerjaannya belum diserahkan,” kata petugas di Rumah Pompa Mberok.
Menanggapi hal tersebut, Ganjar Pranowo meminta permasalahan administratif tidak menghambat penanganan banjir, terutama dalam kondisi darurat seperti sekarang.
Ganjar Pranowo pun memberi instruksi kepada petugas untuk mengfungsikan semua pompa yang ada.
Ia mengajak petugas masuk ke rumah pompa untuk menyalakan semua mesin pompa tapi gagal karena dikunci.
“Tapi saya minta hari ini dihidupkan. Saya minta nomor teleponnya, nanti saya cek harus sudah hidup,” kata Ganjar Pranowo dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Minggu, 7 Februari 2021.
Ganjar Pranowo menegaskan dalam penanganan kondisi darurat perlu kecepatan. Masalah-masalah yang menghambat penanganan banjir seperti kendala administratif dalam pengoperasin mesin pompa harus cepat ditangani.
Mengingat pompa di Rumah Pompa Mberok menjadi tumpuan dalam penanganan banjir di Kawasan Kota Lama.
Baca Juga: Terbukti Positif Amfetamin, Ridho Rhoma Ditangkap Polisi untuk Kedua Kalinya
Sementara itu Kepala UPTD Pengelolaan Pompa Banjir Wilayah Tengah Dua Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Yoyok Wiratmoko menuturkan bahwa sebagian pompa di Rumah Pompa Mberok belum bisa difungsikan karena belum diserahkan secara resmi ke Pemkot.
“Itu yang mengerjakan adalah Kementerian PUPR dan belum diserahkan ke Pemkot Semarang. Jadi untuk mengoperasionalkannya itu masih di ranah PUPR, kami sudah melakukan komunikasi,” ujarnya.
Dia menyampaikan akan menindaklanjuti instruksi Gubernur untuk mengupayakan agar semua pompa di Rumah Pompa Mberok bisa berfungsi menyedot banjir.
Selain menginstruksikan pengoptimalan fungsi pompa di Rumah Pompa Mberok, Ganjar Pranowo meminta PT KAI mencari penyebab genangan di Stasiun Tawang.
“Jadi harus dicari penyebab genangan, kalau memang ada kebocoran drainase, maka harap dibenahi secepatnya, sebab kondisi curah hujan di Semarang ini cukup ekstrem, dan diperkirakan BMKG kondisi ini masih bisa seminggu,” tuturnya.***