Pemerintah Minta Kritik Pedas, Ulil: Publik Sudah Tidak Percaya, Para Pengkritik Banyak Dilaporkan UU ITE

- 10 Februari 2021, 12:06 WIB
Ulil Abshar Abdalla tanggapi permintaan pemerintah perlu kritik pedas dan keras.
Ulil Abshar Abdalla tanggapi permintaan pemerintah perlu kritik pedas dan keras. /Twitter/@ulil.

“Kami memerlukan kritik yang terbuka, kritik yang pedas, kritik yang keras karena dengan kritik itulah pemerintah akan membangun lebih terarah dan lebih benar,” kata Pramono Anung dalam peringatan Hari Pers Nasional, 9 Februari 2021, dikutip dari Antara.

Pramono Anung menyebutkan sebagai negara demokrasi, kebebasan pers merupakan tiang utama untuk menjaga demokrasi tetap berlangsung. 

“Karena kami meyakini dengan adanya fungsi kontrol ini maka pemerintah dan juga masyarakat akan semakin baik dalam kehidupannya mengisi ruang-ruang demokrasi,” ujar Pramono Anung.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Markas Power Ranger Sebenernya Terletak di Indonesia, Ini Faktanya

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, Pramono Anung meyakini kebebasan pers harus dijaga bersama.

Lanjut, Pramono Anung apalagi seiring dengan kemajuan teknologi, Indonesia menghadapi problem media sosial salah satunya adalah hoaks. 

“Untuk itu perlu literasi dan edukasi kepada kita semua bahwa kebebasan ini harus diisi secara benar. Jangan kemudian kebebasan diisi dengan hal-hal yang tidak produktif,” ujar Pramono Anung.

Baca Juga: Tak Pernah Berniat Penjarakan Abu Janda, Natalius Pigai: Rasisme Harus Dilawan, Tapi dengan Akal Sehat

Sebelumnya pun Presiden Jokowi menyampaikan bahwa masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik dan masukan terhadap pemerintah.

"Masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik, masukan, ataupun potensi maladministrasi," kata Presiden Jokowi.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah