Network
PR BEKASI - Advokat Muannas Alaidid menanggapi pernyataan yang dinilai sebagai isu liar perihal meninggalnya Soni Eranata atau Ustaz Maaher At-Thuwailibi.
Ia menyatakan bahwa harus ada satu yang ditangkap polisi sebagai contoh kasus hoaks terkait kematian Soni Ernata tersebut.
Sebab, kata dia, hal ini akan menimbulkan efek jera untuk orang-orang yang menyebarkan hoaks kematian ustaz yang pernah berseteru dengan Nikita Mirzani ini.
Baca Juga: Tak Terima Fotonya Dijadikan Konten oleh dr. Richard Lee, Dewi Perssik: Minimal Konfirmasilah
Mesti ada contoh satu aja ditangkap @DivHumas_Polri dalam kasus hoax kematian maheer ini, perlu ada efek jera. https://t.co/W2YEehbnQl— Muannas Alaidid, SH, CTL (@muannas_alaidid) February 10, 2021
"Mesti ada contoh satu saja ditangkap @DivHumas_Polri dalam kasus hoaks kematian Maaher ini, perlu ada efek jera," katanya, sebagaimana dinukil PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @muannas_alaidid pada Kamis, 11 Februari 2021.
Ia pun menyarankan agar penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, untuk menghapus cuitan yang dianggap bernada menyudutkan pihak kepolisian terkait kematian Ustaz Maaher.
Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Paparkan Dua Strategi Perang Lawan Covid-19
Muannas Alaidid mengatakan bahwa jangan sampai Novel Baswedan dianggap telah menyebarkan hoaks.
"Twit ini sebaiknya dihapus, jangan sampai Anda dianggap menyebarkan hoaks, apalagi Anda bukan penyidiknya yang menangani kasusnya," cuit Muannas Alaidid.
