Bayi Gajah Terjebak di Kubangan Lumpur Berhasil Diselamatkan Warga, BKSDA: Kondisinya Kritis

- 14 Februari 2021, 08:31 WIB
tim konservasi sumber daya alam mengevakuasi anak gajah yang terkena jerat di hutan kawasan pedalaman Aceh Timur, 2019.
tim konservasi sumber daya alam mengevakuasi anak gajah yang terkena jerat di hutan kawasan pedalaman Aceh Timur, 2019. /Antara Aceh/HO/BKSDA Aceh

PR BEKASI – Seekor bayi gajah yang diperkirakan terjebak selama berhari-hari di kubangan lumpur di Kabupaten Pidie berhasil diselamatkan oleh warga Panton Bunot.

Selanjutnya bayi gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) itu dievakuasi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh bekerja sama dengan mitra.

Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto di Banda Aceh, Sabtu, 13 Februari 2021 mengatakan bayi gajah itu diperkirakan telah terjebak di kubangan lumpur di Desa Panton Bunot, Kecamatan Tiro, selama beberapa hari.

Baca Juga: SBY Umpamakan Kritik seperti Obat dan Pujian seperti Gula: Pahit Namun Bisa Sembuhkan Sakit

"Bayi gajah tersebut diperkirakan terjebak di kubangan lumpur sudah berhari-hari,” kata Agus Arianto seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara Sabtu, 13 Februari 2021.

“Kemudian, masyarakat berhasil mengeluarkannya di kubangan dan selanjutnya menginformasikannya kepada kami," katanya.

Dari informasi tersebut, katanya, BKSDA menurunkan tim, terdiri dari dokter hewan, Pusat Kajian Satwa Liar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, dan Pusat Konservasi Gajah (PKG) Saree, Aceh Besar.

Baca Juga: Jenderal Suryo Prabowo Beri Tips Aman Memberi Kritik Agar Tak Ditangkap Polisi, Begini Katanya

Setelah melakukan pemeriksaan kondisi bayi gajah itu tidak sehat.

"Kondisi bayi gajah saat penanganan tim sangat lemah dan kritis,” kata Agus.

Lewat pemeriksaan juga diketahui jenis kelamin dan perkiraan usia  dari gajah malang itu.

“Bayi gajah tersebut berkelamin betina, usia diperkirakan sekitar tiga minggu dengan berat kurang lebih 85 kilogram," kata Agus.

Baca Juga: Cek Fakta: Chip dalam E-KTP Dikabarkan untuk Permudah Polisi Lacak Keberadaan Kita, Simak Faktanya
 
Selanjutnya, kata dia, bayi gajah tersebut dievakuasi ke PKG Saree untuk penanganan medis lebih lanjut. Sebab, berdasarkan pemeriksa awal tim medis, kondisi bayi gajah tersebut lemah dan kritis.

Dari hasil pemeriksaan lebih lanjut, termasuk rontgen, kata Agus Arianto, diketahui kaki kiri depan bayi gajah mengalami dislokasi, sedangkan kedua kaki belakang mengalami paralisa atau kelumpuhan, sehingga bayi gajah tersebut tidak bisa berdiri.

Saat ini, kelumpuhan kaki bayi gajah tersebut belum diketahui, apakah bersifat sementara atau permanen.

Baca Juga: Turuti Instruksi Ibunya dari Dalam Lapas untuk Edarkan Sabu, Remaja di Kendari Ambyar Usai Diciduk Polisi

Tim medis masih terus menangani dan merawat bayi gajah sumatra tersebut.

Lebih lanjut Agus menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak yang membantu penyelamatan bayi gajah itu.
 
"Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Camat Tiro dan masyarakat Panton Bunot serta para pihak terkait lainnya yang telah menyelamatkan bayi gajah sumatra tersebut," katanya.

Baca Juga: Gen Halilintar Tak Akan Hadir dalam Akad Nikah Atta dan Aurel Hermansyah, Ternyata Ini Alasannya

Agus Arianto menegaskan gajah sumatra merupakan satwa liar yang dilindungi. Berdasarkan data organisasi konservasi alam dunia, IUCN, gajah sumatra hanya ditemukan di Pulau Sumatra.

"Satwa tersebut masuk spesies terancam kritis dan berisiko tinggi untuk punah di alam liar. Kami mengajak masyarakat bersama-sama menjaga kelestarian gajah sumatra," kata Agus Arianto.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah