Soal Ceramah Ustaz Yahya Waloni, Cholil Nafis: Mualaf Harusnya Belajar Dulu, Jangan Buru-buru Jadi Ustaz

- 17 Februari 2021, 22:03 WIB
Ketua MUI, KH Cholil Nafis komentari konten ceramah Ustaz Yahya Waloni.
Ketua MUI, KH Cholil Nafis komentari konten ceramah Ustaz Yahya Waloni. /Instagram.com/@cholilnafis

Baca Juga: Tak Terima Andi Arief Sebut Ucapannya 'Statement Hantu', Marzuki Alie: Saya Bisa Tanggung Jawab Lahir Batin

Selain itu, mualaf juga tidak membenci makhluk Allah, termasuk anjing yang dikategorikan sebagai binatang yang haram.

"Ini perlu dibina dibimbing, kecuali kalau tak mau ya...... Mualaf itu tak boleh menjelekkan agama sebelumnya, tak boleh membenci mahkluk Allah meskipun anjing," kata Cholil Nafis.

Cholil Nafis pun menuturkan bahwa beberapa waktu lalu dia pernah menerangkan bahwa mualaf itu adalah orang yang baru masuk Islam, sehingga pengetahuannya tentang Islam masih terbatas.

Baca Juga: Minta Hasto Kristiyanto Tak Benturkan SBY dan Megawati, Andi Arief: Biarlah Mereka Jadi Panutan Bersama

Oleh karena itu, dia mengimbau, agar para mualaf sampaikan saja alasan dia memilih Islam, jangan buru-buru jadi ustaz dan menyampaikan ajaran Islam yang tak diketahui.

"Saya pernah komentar tentang mualaf, bahwa dia orang yang baru masuk Islam, sehingga tak banyak tahu tentang Islam. Sampaikan soal mengapa dia memilih Islam, tapi jangan ceramah ajaran Islam yang tak dia ketahui," tutur Cholil Nafis.

Diketahui, akhir-akhir ini, konten ceramah Ustaz Yahya Waloni memang kerap menyita perhatian publik karena selalu menimbulkan polemik di tengah masyarakat, bahkan tak jarang secara terang-terangan menjelek-jelekkan agamanya sebelum masuk Islam.

Baca Juga: Minta Edhy dan Juliari Dikenai TPPU, Agus Rahardjo: Sebaiknya Dihukum Seumur Hidup, Bukan Hukum Mati

Seperti baru-baru ini, Ustaz Yahya Waloni secara blak-blakan mengaku menabrak anjing dengan sengaja ketika dirinya mengendarai mobil, dengan alasan anjing adalah hewan haram.

Halaman:

Editor: Rika Fitrisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah