Baca Juga: Sebut Jokowi Bohong Soal Kapal Selam Buatan Indonesia, Rachland Nashidik Kaitkan dengan Peran SBY
Lebih lanjut, AHY menduga perbuatan membawa-bawa nama Jokowi itu dilakukan untuk memecah-belah hubungan yang terjalin antara Jokowi dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY.
Sebab, kata dia, selama ini SBY memiliki hubungan yang cukup baik dengan Presiden Jokowi.
"Tapi kelompok ini berusaha memecah-belah hubungan yang telah terjalin dengan baik itu," kata AHY.
AHY mengatakan bahwa GPK-PD memiliki pola kuno untuk menjadikan seseorang menjadi Ketua Umum Partai Demokrat yaitu melalui Kongres Luar Biasa.
Ia mengatakan gerakan itu mula-mula berupaya mempengaruhi para pemilik suara sah Partai Demokrat.
"Karena tidak berhasil, mereka mencoba mempengaruhi pengurus DPD dan DPC, tapi tidak berhasil juga," ujarnya.
Baca Juga: Surat CPNS Jalur Khusus Beredar Melalui Pesan WhatsApp, Kemenpan RB Berikan Penjelasan
Kemudian mereka mencoba mempengaruhi mantan pengurus yang kecewa, mengklaim bahwa itu merepresentasikan pemilik suara, dan mengklaim telah berhasil mengumpulkan suara sekian puluh bahkan sekian ratus suara.