Baca Juga: 'Luka Lama' SBY-Mega Diungkit Kembali, Pengamat Politik: Pilihannya Tidak Rujuk Dulu
Sejumlah alat konstruksi berupa pembatas area proyek tampak tertulis nama perusahaan kontraktor PT Wika di beberapa bagian seng penghalang.
Dwiyanto menyebutkan lubang tersebut sudah setahun terakhir dipersiapkan sebagai jalur Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) yang menghubungkan Cipinang Melayu tembus ke kawasan Radar, Kecamatan Rawamangun Kota Bekasi sepanjang sekitar satu kilometer.
Berkat galian tanah tersebut, kata Dwiyanto, banjir di sekitar RT 8 dan RT 9 RW 12 Cipinang Melayu lebih cepat surut.
Baca Juga: Kirim Foto Selfie, Perseverance NASA Berhasil Tiba di Planet Mars
Bahkan banjir yang biasanya mencapai ketinggian dada orang dewasa, kali ini hanya sampai semata kaki orang dewasa
"Sekarang palingan sekitar mata kaki. Airnya stabil di ketinggian sekitar 15 sentimeter karena banyak yang mengarah ke dalam lubang galian itu," katanya.
Banjir di RW 12 tampak lebih rendah permukaan airnya bila dibandingkan dengan sejumlah RW lain di sekitar. Misalnya di RW04 yang mencapai ketinggian berkisar 3-4 meter.
Baca Juga: Jokowi: Kita Perlu Terobosan dan Langkah Baru agar Terlepas dari Krisis
Banjir di wilayah itu terakhir kali terjadi pada awal 2020. Beberapa kali terjadi luapan Kali Sunter, wilayah RW 12 kerap kali luput dari terjangan air.