Baca Juga: Syahrini Tampil Beda dengan Riasan ala Geisha, Reino Barack: Aku Mencintaimu Sedalam-dalamnya
Marzuki Alie pun tak terima jika karier politik yang berhasil diraihnya disebut-sebut sebagai pemberian SBY.
Pasalnya, dia sudah berjuang dari nol bersama Partai Demokrat selama 8 tahun. Marzuki Alie bahkan rela meninggalkan jabatannya sebagai Direktur BUMN untuk memajukan Partai Demokrat.
Tak hanya itu, Marzuki Alie juga turut menjadi bagian tim sukses pemenangan SBY saat maju menjadi capres pada 2004 dan 2009 lalu.
Baca Juga: Bantah Nurdin Abdullah Kena OTT KPK, Jubir Gubernur Sulsel: Saat Itu Bapak Sedang Istirahat
"Memang (jabatan) dikasih SBY? Itulah yang namanya sesat pikir. Saya berjuang 8 tahun, sejak PD NOL. Meninggalkan jabatan Direktur BUMN, menjadi Sekjen, menjadi Sekretaris Tim Pemenangan Presiden. Memenangkan PD mencapai 21%, lalu jabatan dikasih? Kucing pun bisa menangis bombay," tutur Marzuki Alie.
Memang dikasih sby?? Itulah yang namanya sesat pikir. Sy berjuang 8 th, sejak PD NOL. Meninggalkan jabatan dir BUMN, menjadi sekjen, menjadi sek tim pemenangan presiden. Memenangkan PD mencapai 21%, lalu jabatan dikasih? Kucingpun bisa menangis bombay— Marzuki Alie Dr.H. (@marzukialie_MA) February 27, 2021
Marzuki Alie pun menjelaskan bahwa yang membesarkan nama partai itu adalah kader, bukan malah sebaliknya.
Pasalnya, saat Marzuki Alie pertama kali bergabung, Partai Demokrat belum menjadi apa-apa dan belum sebesar sekarang.
"Partai yang membesarkan atau kader yang membesarkan, kok jadi sesat pikir. Kami masuk PD baru mau verifikasi KPU, masih nol besar. SBY masuk setelah lolos verifikasi KPU," kata Marzuki Alie.