Ketua Satgas Covid-19 IDI Zubairi Djoerban Beberkan Fakta-fakta Varian Baru Virus Corona B117

- 4 Maret 2021, 17:03 WIB
Ketua satgas cCovid-19 idi Zubairi dDjoerban beberkan fakta-fakta varian baru virus corona B117.
Ketua satgas cCovid-19 idi Zubairi dDjoerban beberkan fakta-fakta varian baru virus corona B117. /Instagram.com/@profesorzubairi/

PR BEKASI – Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban membeberkan fakta mengenai varian baru virus corona B117. 

Zubairi Djoerban menjelaskan perbedaan varian baru virus corona B117 dengan virus sebelumnya Covid-19. 

“Mutan baru ini menyebabkan shedding virus lebih intens. Artinya produksi jumlah virusnya jauh lebih banyak di saluran napas,” kata Zubairi Djoerban dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com, dari Twitter @ProfesorZubairi, Kamis, 4 Maret 2021.

Zubairi Djoerban menyampaikan varian baru virus corona B117 dapat menularkan ke banyak orang dibandingkan dengan virus sebelumnya. 

Baca Juga: Indonesia Siap Penuhi Syarat Vaksinasi Covid-19 untuk Calon Jemaah Haji

Baca Juga: Jokowi Gaungkan Benci Produk Luar Negeri, HNW: Aneh, Vaksin Covid-19 Saja Diambil dari Produk Luar Negeri

Baca Juga: Marzuki Alie Laporkan AHY dan 4 Kader Demokrat ke Bareskrim atas Dugaan Pencemaran Nama Baik dan Fitnah

“Jadi, istilah buat B117 itu sebagai super spreader tidak tepat. Lebih tepat super shedder, karena virus itu bisa lebih menularkan ke banyak orang,” ucap Zubairi Djoerban. 

Zubairi Djoerban menyebutkan bahwa varian baru virus corona B117 lebih berbahaya karena dapat membuat lonjakan orang yang terpapar virus tersebut. 

Dengan begitu, beban rumah sakit untuk merawat orang yang terpapar varian baru virus corona B117 semakin besar. 

“Apakah B117 ini amat berbahaya karena lebih menular dan bisa membebani kapasitas rumah sakit?,” kata Zubairi Djoerban. 

Baca Juga: Said Aqil Diangkat Jadi Komisaris Utama PT KAI, Mardigu Bossman: Kok Derajatnya di Bawah BUMN

“Iya. Bisa jadi jumlah kasus harian kita bertambah lagi dan rumah sakit juga terkena imbasnya—jika varian ini dominan,” kata Zubairi Djoerban.

Namun Zubairi Djoerban membantah bahwa varian baru virus corona B117 ini lebih banyak menyebabkan kematian.

“Tapi tidak benar akan menyebabkan kematian yang lebih banyak,” tutur Zubairi Djoerban.

Zubairi Djoerban memberikan gambaran mengenai bagaimana varian baru virus corona B117 ini menyerang tubuh manusia. 

Baca Juga: Waspada! Menko Luhut Ungkap 9 Wilayah Rawan Gempa, Termasuk Selat Sunda hingga Lembang

“Yang jelas, dia ini berkembang biak lebih banyak saat numpang hidup di saluran napas manusia. Sehingga, virus ini muncul dengan jumlah lebih banyak juga,” ujar Zubairi Djoerban.

“Hal itu yang menyebabkan penularannya lebih cepat,” ucapnya. 

Zubairi Djoerban menjelaskan varian virus jenis apa yang banyak ditemukan di Indonesia. 

“Yang beredar di sini dan banyak negara lain adalah D614G. Mutan yang ditemukan pada awal 2020,” ujar Zubairi Djoerban.

Baca Juga: Bongkar Adanya Upaya Kudeta AHY di Sumut, Andi Arief: Pak Moeldoko Akan Gunakan Cara Gila-Gilaan

“Pertama kan virus ini dari Wuhan, kemudian bermutasi jadi D614G, lalu muncul B117 dan varian yang ada di Afsel,” katanya.

Zubairi Djoerban pun menyatakan bahwa di Inggris varian baru virus corona B117 ini  lebih cepat menular. Tapi akan menurun ketika banyak yang sudah divaksin.

“Lihat Inggris. Beberapa bulan terakhir penularannya lebih cepat 70 persen. Tapi, ketika sudah banyak yang divaksinasi, maka angka kasus di sana menurun cukup signifikan. Bisa dicek,” ujar Zubairi Djoerban. 

Lebih lanjut, Zubairi Djoerban menyampaikan bahwa vaksin Pfizer terbukti efektif melawan varian baru virus corona B117. 

Baca Juga: Ditangkap POM TNI Soal Pelat Nomor Dinas TNI Palsu, Ibu-ibu Terancam Hukuman 6 Tahun Penjara

Namun vaksin Sinovac yang dipakai di Indonesia belum ditemukan bukti ilmiah ampuh terhadap covid B117.

“Kalau di Inggris sih vaksinnya terbukti efektif menangkal varian itu. Mereka memakai Pfizer. Bagaimana Indonesia? Belum ada bukti Sinovac bisa menangkal B117 Kita tunggu saja bukti ilmiahnya,” ujar Zubairi Djoerban.

Kendati demikian, Zubairi Djoerban meminta masyarakat Indonesia tidak panik. 

Baca Juga: Jokowi Gaungkan Benci Produk Luar Negeri, dr. Tirta: Lawan Kita Produk Sandang KW China

Namun perlu meningkatkan kewaspadaan dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

Zubairi Djoerban memastikan varian baru virus corona B117 dapat terdeteksi oleh swab tes PCR. 

“Tetap bisa. Tapi kalau tes-tes Covid-19 yang belum ada bukti ilmiahnya, ya saya tidak tahu,” kata Zubairi Djoerban.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah