Debat dengan Andi Mallarangeng, Max Sopacua: Silakan Sebut Abal-abal, Kudeta, Kami Tetap Punya Ketum Baru

- 6 Maret 2021, 15:50 WIB
Max Sopacua (kiri) terlibat debat panas dengan Andi Mallarangeng (kanan) soal KLB di Deli Serdang, Sumut.
Max Sopacua (kiri) terlibat debat panas dengan Andi Mallarangeng (kanan) soal KLB di Deli Serdang, Sumut. /ANTARA /ANTARA

PR BEKASI - Mantan Wakil Ketua Umum Max Sopacua terlibat debat panas dengan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng.

Pasalnya, Andi Mallarangeng menyebut Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel The Hill, Sibolangit, Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut) adalah KLB abal-abal karena tidak sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat.

Max Sopacua menyebut bahwa itu hanya pernyataan versi Andi Mallarangeng yang tengah galau setelah mengetahui KLB di Sumut kemarin bisa digelar dengan sukses dan menghasilkan Ketua Umum baru.

Hal itu dikatakan Max Sopacua saat menjadi narasumber di acara "Apa Kabar Indonesia" bertajuk "Kisruh Demokrat: Moeldoko Kudeta AHY".

Baca Juga: Bingung Dituduh Pelaku Kudeta AHY, Marzuki Alie: Sampai Detik Terakhir, Saya Tidak Terlibat Urusan KLB

Baca Juga: Moeldoko dengan Darah Dingin Kudeta AHY, SBY: Saya Malu dan Salah Dulu Percaya dan Beri Jabatan pada Moeldoko

Baca Juga: Moeldoko Terpilih Jadi Ketum Demokrat Versi KLB, Pangi Syarwi: Lebih Jorok Dibandingkan Orde Baru

"Mau bilang itu KLB abal-abal, atau tidak sesuai AD/ART, itu versinya Pak Andi Mallarangeng. Itu sebuah kegaulauan aja," kata Max Sopacua, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube tvOne News, Sabtu, 6 Maret 2021.

"Karena mereka mengatakan KLB ini tidak bisa terlaksana, ternyata dalam waktu singkat bisa terlaksana dan terpilih Ketua Umum yang baru," sambungnya.

Max Sopacua pun menyebut bahwa klaim Andi Mallarangeng yang menyebut KLB di Sumut tidak sesuai AD/ART Partai Demokrat adalah salah besar.

Karena yang mereka pakai dalam KLB di Sumut adalah AD/ART Partai Demokrat Tahun 2005, bukan 2020.

Baca Juga: Tegaskan Tak Ada Dualisme Partai, Jansen Sitindaon: Demokrat yang Sah Cuma Ada Satu, yang Dipimpin Mas AHY

"Jadi kalau dibilang tidak sesuai AD/ART, yang mana yang tidak sesuai? AD/ART yang kita pakai itu berdasarkan apa yang kita putuskan di KLB ini, memberlakukan AD/ART yang tahun 2005 bukan 2020," kata Max Sopacua.

"Karena itu mencerminkan keutuhan sepenuhnya, dan paling tepat untuk Partai Demokrat. Karena anggaran itu dibahas sedemikian rupa di dalam kongres," sambungnya.

Oleh karena itu, Max Sopacua tak peduli jika banyak pihak yang menyebut KLB di Sumut adalah KLB abal-abal, karena kalau tidak menerima silakan ajukan keberatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)

Baca Juga: Sindir Terpilihnya Moeldoko Jadi Ketum, Christ Wamea: Tak Punya Malu, Jadi Maling Dianggap Hebat dan Biasa

"Apa pun yang terjadi, kami sudah selesai KLB dan sudah terpilih Ketua Umum yang baru, tinggal menerima atau tidak. Kalau tidak menerima, ya kita ke PTUN," kata Max Sopacua.

Max Sopacua pun menyebut bahwa konflik yang terjadi saat ini tak ubahnya seperti dua kesebelasan yang sedang bertanding.

"Kita ini seperti dua kesebelasan yang sedang bertanding. Ini kan persoalan suka dan tidak suka, takut dan tidak takut," ujar Max Sopacua.

Mendengar hal itu, Andi Mallarangeng pun meminta Max Sopacua untuk menyebut nama salah satu Ketua DPD Partai Demokrat yang menjadiri KLB di Sumut.

Baca Juga: KLB Demokrat Turunkan Martabat Moeldoko, Rocky Gerung: AHY Justru Lebih Dewasa dalam Berpolitik

Namun, Max Sopacua terlihat kebingungan untuk menjawab pertanyaan tersebut dan menyebut bahwa bukan bidangnya mengurusi masalah pendaftaran.

"Saya bukan urusan soal pendaftaran. Andi Mallarangeng boleh datang dan cek sendiri. Kenapa saya harus mengikuti keinginan Anda, sorry Pak Andi Mallarangeng. Saya tidak perlu mengikuti yang Anda mau, kirimkan orang-orang untuk mengecek," tutur Max Sopacua.

Mendengar hal itu, Andi Mallarangeng pun tertawa dan kembali menyebut bahwa KLB Sumut adalah KLB abal-abal, karena tidak jelas siapa-siapa saja pesertanya.

Max Sopacua pun membalas bahwa dia tidak peduli apa yang dikatakan Andi Mallarangeng, karena yang penting dia sudah memiliki Ketua Umum baru.

Baca Juga: Bingung Ada Pihak yang Ingin Rebut Demokrat, Salim Said: Partai Ini Tak Sepenting Saat SBY Akan Jadi Presiden

"Apa pun yang mau dikatakan bahwa itu abal-abal, kudeta, pengkhianat, silakan. Kami tetap berprinsip sudah selenggarakan KLB dengan sukses dan menghasilkan Ketua Umum baru dan tidak bisa digugat oleh Anda, kecuali pengadilan yang akan menggugat," ujar Max Sopacua.

Max Sopacua pun mengingatkan Andi Mallarangeng untuk tak banyak bicara, dan menantang untuk berhadapan di lembaga hukum.

"Anda (Andi Mallarangeng) jangan banyak omong dan lain-lain. Kalau mau berhadapan di lembaga hukum, kita berhadapan di sana nanti. Kenapa saya harus mengikuti kemauan Anda," ujar Max Sopacua.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: YouTube tvOneNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x