Elongasi berkisar antara 10,77 derajat di Waris (Papua) sampai dengan 12,06 derajat di Banda Aceh (Aceh). Umur bulan berkisar antara 22,48 jam di Waris (Papua) sampai dengan 25,49 jam di Banda Aceh (Aceh).
Selanjutnya Lag berkisar antara 44,26 menit di Merauke (Papua) sampai dengan 49,84 menit di Sabang (Aceh). FIB berkisar antara 0,89 di Waris (Papua) sampai dengan 1,11 persen di Banda Aceh (Aceh).
Selain itu, pada bulan Maret ini juga, BMKG akan melaksanakan rukyat di 22 lokasi di Indonesia.
BMKG juga akan melakukan rukyat hilal penentu awal bulan Hijriyah dengan mekanisme yang memanfaatkan teleskop terkomputerisasi yang dipadukan dengan teknologi informasi.
Saat pengamatan dilaksanakan, redupnya cahaya hilal akan direkam oleh detektor yang dipasang pada teleskop yang secara otomatis mengikuti berubahnya posisi bulan di ufuk barat.
Dengan berbasis teknologi informasi, data tersebut langsung dikirim ke server di BMKG Pusat untuk kemudian disimpan dan disebarluaskan ke seluruh dunia melalui website https://www.bmkg.go.id/hilal.
Baca Juga: Kemdikbud Peringatkan Peserta Seleksi ASN dan PPPK Waspadai Praktik Calo
Berdasarkan data hilal awal Sya'ban 1442 H pada 14 Maret 2021, ilmu astronomi dan data rekor hilal di BMKG, hilal awal Sya'ban 1442 H berpotensi untuk teramati.
Namun hilal bisa saja tidak teramati jika kondisi cuaca tidak memungkinkan seperti, jika ufuk barat berawan atau hujan sehingga menghalangi arah pandang teleskop ke posisi hilal berada.