Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menilai presiden telah mendengarkan aspirasi.
"Presiden Jokowi mendengar aspirasi, tidak tergiur dengan yang cari muka usulkan masa jabatan 3 periode," ujar HNW dalam akun Twitter-nya.
Sikap Jokowi yang menyatakan tidak niat dan berminat sebagai presiden tiga periode, ungkap HNW, selaras dengan kritikan yang selalu disampaikan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Presiden @jokowi mendengarkan aspirasi, tidak tergiur dg yg cari muka usulkan masa jabatan 3 periode. Jokowi nyatakan tidak ada niat dan minat jadi Presiden 3 periode, krn amanat Konstitusi 2 periode harus diikuti. Itulah yg dikritisi @PKSejahtera sejak kemaren2. Alhamdulillah. https://t.co/3aCxNxJPRY pic.twitter.com/1qMhmy4T3R— Hidayat Nur Wahid (@hnurwahid) March 15, 2021
"Jokowi nyatakan tidak ada niat dan minat jadi Presiden 3 periode, karena amanat konstitusi 2 periode harus diikuti. Itulah yang dikritisi PKS sejak kemarin-kemarin. Alhamdulillah," kata HNW, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Selasa, 16 Maret 2021.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan bahwa Jokowi tidak setuju adanya amandemen tentang masa jabatan presiden 3 periode.
"Presiden Jokowi tak setuju adanya amandemen lagi," kata Mahfud MD dalam akun Twitter-nya.
Mahfud MD mengungkap, sejumlah pihak yang mendorong Jokowi untuk menjadi presiden hanya orang yang ingin menjerumuskan dan mencari muka.
"Bahkan pada 2 Desember 2019, mengatakan bahwa kalau ada yang mendorongnya menjadi presiden lagi maka ada 3 kemungkinan: (1) ingin menjerumuskan, (2) ingin menampar muka, (3) ingin mencari muka." ucap Mahfud MD.***