Budaya Remehkan Perempuan Masih Terjadi, Nadiem: Laki-laki Harus Ikut Andil Tolak Pelecehan Seksual

- 16 Maret 2021, 15:39 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim.
Mendikbud Nadiem Makarim. /Instagram.com/@nadiemmakarim/

PR BEKASI – Budaya buruk terkait meremehkan kaum perempuan (mansplaining) masih kerap terjadi dan bahkan semakin meresahkan masyarakat secara luas.

Hal ini pun ikut menjadi perhatian dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim.

Dirinya mengungkapkan agar kaum pria bersedia terlibat untuk mencegah budaya buruk yang meremehkan perempuan.

"Ini dimungkinkan terjadi karena tidak ada yang bersuara, tak ada yang menentang," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Selasa, 16 Maret 2021.

Baca Juga: Dianggap Langgar Adat, 4 Pria Ditangkap Usai Bikin Video di Masjid Raya Aceh Diiringi Musik Dangdut

Baca Juga: KPI Panggil Stasiun TV Terkait Siaran Lamaran Aurel dan Atta: Tak Ada Unsur Edukasi

Baca Juga: Warganet Dimanakan Polisi Usai Ejek Gibran di Medsos, Mustofa: Tidak Usah Bahas Gibran, Sayangi Keluarga Anda!

"Ini ditoleransi oleh masyarakat kita sehingga kondisi ini tidak bagus sekali buat masyarakat perempuan kita," sambungnya.

Nadiem menilai budaya meremehkan perempuan telah menjadi virus buruk yang telah membudaya.

Baik itu di lingkungan pendidikan maupun karir, dan berdampak pada kepercayaan diri perempuan.

Ia mencontohkan hal tersebut banyak terjadi di dunia korporasi, dimana pendapat perempuan meski dia senior di perusahaan, tidak didengar maupun dihormati.

Lebih buruk lagi, menurutnya, hal yang serupa jika pria menyampaikan opini, mereka biasanya lebih didengar dan dianggap lebih positif daripada perempuan.

Baca Juga: Warga Slawi Diamankan Polisi karena Hina Gibran di Medsos, Gus Umar: Janganlah Dikit-dikit Main Tangkap!

Namun sebaliknya di dunia pendidikan, Nadiem melihat banyak staf spesialnya yang mengkoordinasi Direktorat Jenderal merupakan perempuan.

Dimana dengan hal tersebut terbukti dirinya melihat dampak yang baik dari kepemimpinan perempuan.

"Laki-laki yang harus menentang dan mencegah pihak-pihak lainnya melakukan budaya buruk ini," ujarnya.

Lebih lanjut, Nadiem pun menilai tidak kalah memprihatinkannya mengenai pelecehan seksual yang juga kerap terjadi.

"Dan hal yang kedua menantang sexual harassment (pelecehan seksual), dan virus ini tersebar karena masyarakat menoleransi," tuturnya.

"Serta terjadi secara sistematis di perusahaan-perusahaan," sambung pria yang akrab disapa Mas Menteri ini.

Upaya itu harus terjadi supaya ada perubahan di masyarakat luas secara signifikan. Dengan melibatkan pria progresif yang peduli, merangkul pria dan perempuan dengan nilai yang sama.

Dan tidak kalah penting membawa mereka dalam diskusi untuk mendorong kemauan tersebut.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x