Heboh Warga Slawi Diciduk Polisi Virtual Usai 'Ejek' Gibran, Okky Madasari Beri Panduan Tata Krama Kritik

- 16 Maret 2021, 18:50 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri upacara pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo di kantor DPRD Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 Februari 2021.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri upacara pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo di kantor DPRD Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 Februari 2021. /ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO

"Nyuwun sewu, Mas Wali Kota. Izinkan saya bertanya, tahu apa panjenengan tentang sepak bola? Bukankah tahunya hanya diberi jabatan? Mohon maaf dan terima kasih perhatiannya. Semoga Mas Gibran sehat."

Okky Madasari menyampaikan, walaupun demokrasi seyogyanya dimulai dari keberanian untuk mengkritik dan mendengar kritik, tanpa syarat, tanpa ancaman, dan tanpa rasa takut.

Namun karena saat ini di Indonesia kondisinya belum ideal ditambah dengan adanya patroli polisi virtual di media sosial yang memantau setiap komentar termasuk tata bahasa dan pilihan kata.

Baca Juga: Suryo Prabowo Tanggapi Persekusi Hesti, Perempuan Bercadar Pelihara Puluhan Anjing Liar 

Okky Madasari pun membeberkan empat tata krama kritik yang bisa dicoba oleh masyarakat Indonesia agar terhindar dari polisi virtual.

Pertama, setiap kali mau menyampaikan kritik, selalu mulai dengan ucapan salam.

Tak harus dengan ucapan Assalamualaikum, tutur Okky Madasari, tetapi bisa juga dengan selamat pagi, good morning atau sugeng enjang (Bahasa Jawa)

"Tentu yang paling afdol adalah, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, tanpa disingkat menjadi ass wr wb apalagi hanya ass," ucapnya.

Kedua, setelah mengucapkan salam, jangan lupa untuk meminta izin terlebih dahulu sebelum mengkritik.

Baca Juga: Kurangi Konsumsi 5 Makanan ini, Bisa Timbulkan Jerawat di Wajah 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah